kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.911.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.220   -44,00   -0,27%
  • IDX 6.895   14,19   0,21%
  • KOMPAS100 1.006   3,43   0,34%
  • LQ45 769   2,36   0,31%
  • ISSI 227   1,12   0,50%
  • IDX30 396   1,29   0,33%
  • IDXHIDIV20 457   0,18   0,04%
  • IDX80 113   0,47   0,42%
  • IDXV30 114   0,99   0,87%
  • IDXQ30 128   0,06   0,05%

Waspada, marak data tipu-tipu di situs belanja online


Minggu, 05 Januari 2020 / 22:10 WIB
Waspada, marak data tipu-tipu di situs belanja online


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

Memang langkah ritel online menggunakan desain web dan dorongan verbal untuk memandu pelanggan agar mengklik sesuatu atau membuat keputusan tertentu, mereka menyebarkan apa yang kemudian dikenal sebagai Dark Patterns. Istilah ini diciptakan oleh konsultan desain Harry Brignull sekitar 10 tahun yang lalu.

Arvind Narayanan, Associate Professor Ilmu Komputer di Princeton, telah bekerja dengan mahasiswa pascasarjana Mathur dalam menemukan Dark Patterns yang ditemukan di situs-situs ritel. 

Dalam penelitian yang dipublikasikan awal tahun ini, mereka menunjukkan bahwa dalam sampel 11.000 situs web ritel, sekitar 11%, mengandung pola gelap. 

Baca Juga: Amazon pertimbangkan buka toko ritel perdana di Jerman

Dari pola-pola gelap itu, 234 ditemukan menipu.  “Mungkin bahaya terbesar dari pola gelap adalah hilangnya kepercayaan pada lingkungan online dan penurunan pengalaman online kami,” kata Narayanan.  

Richardson Gosline mengatakan, dorongan tidak boleh didasarkan pada manipulasi asimetri informasi, di mana perusahaan mengetahui hal-hal yang tidak dimiliki pelanggan.




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×