Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
Memang langkah ritel online menggunakan desain web dan dorongan verbal untuk memandu pelanggan agar mengklik sesuatu atau membuat keputusan tertentu, mereka menyebarkan apa yang kemudian dikenal sebagai Dark Patterns. Istilah ini diciptakan oleh konsultan desain Harry Brignull sekitar 10 tahun yang lalu.
Arvind Narayanan, Associate Professor Ilmu Komputer di Princeton, telah bekerja dengan mahasiswa pascasarjana Mathur dalam menemukan Dark Patterns yang ditemukan di situs-situs ritel.
Dalam penelitian yang dipublikasikan awal tahun ini, mereka menunjukkan bahwa dalam sampel 11.000 situs web ritel, sekitar 11%, mengandung pola gelap.
Baca Juga: Amazon pertimbangkan buka toko ritel perdana di Jerman
Dari pola-pola gelap itu, 234 ditemukan menipu. “Mungkin bahaya terbesar dari pola gelap adalah hilangnya kepercayaan pada lingkungan online dan penurunan pengalaman online kami,” kata Narayanan.
Richardson Gosline mengatakan, dorongan tidak boleh didasarkan pada manipulasi asimetri informasi, di mana perusahaan mengetahui hal-hal yang tidak dimiliki pelanggan.