kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

WhatsApp punya kebijakan baru, Signal dan Telegram jadi idola


Rabu, 13 Januari 2021 / 09:38 WIB
WhatsApp punya kebijakan baru, Signal dan Telegram jadi idola
ILUSTRASI. Aplikasi pengiriman pesan Signal dan Telegram mengalami peningkatan permintaan secara tiba-tiba, setelah WhatsApp rilis kebijakan baru. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: The Straits Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. Aplikasi pengiriman pesan Signal dan Telegram mengalami peningkatan permintaan secara tiba-tiba setelah WhatsApp merilis kebijakan baru pada pekan lalu. 

Sebelumnya, kantor media Turki juga mengumumkan Presiden Recep Tayyip Erdogan dan kementerian pertahanan negara tersebut mengatakan kepada wartawan bahwa mereka juga telah meninggalkan WhatsApp, seiring adanya masalah privasi.

Melansir Straits Times, WhatsApp, yang menggunakan teknologi enkripsi Signal, menjabarkan persyaratan baru Rabu lalu (6 Januari 2021) dengan meminta pengguna untuk menyetujui dengan memperbolehkan Facebook dan anak perusahaannya mengumpulkan data pengguna, termasuk nomor telepon dan lokasi mereka, tetapi bukan konten pesan yang tetap terenkripsi. 

Ketentuan baru juga akan memungkinkan WhatsApp, yang memiliki sekitar dua miliar pengguna, untuk meluncurkan iklan dan e-commerce.

Baca Juga: Kebijakan baru WhatsApp bikin galau, setujui atau pindah aplikasi? Ini saran pakar

Facebook bertujuan untuk memonetisasi WhatsApp dengan memungkinkan bisnis untuk menghubungi klien mereka melalui platform, bahkan menjual produk kepada mereka secara langsung menggunakan layanan seperti yang sudah mereka lakukan di India.

Di Uni Eropa dan Inggris, persyaratan baru hanya memungkinkan pengembangan fungsi untuk pengguna profesional WhatsApp Business, kata juru bicara perusahaan kepada AFP.




TERBARU

[X]
×