kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

WHO: Angka kematian harian Eropa naik hampir 40% dibandingkan minggu lalu


Rabu, 28 Oktober 2020 / 08:02 WIB
WHO: Angka kematian harian Eropa naik hampir 40% dibandingkan minggu lalu
ILUSTRASI. WHO) mengatakan, angka kematian harian akibat Covid-19 di Eropa naik hampir 40% dibandingkan dengan minggu sebelumnya. REUTERS/Denis Balibouse


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - LONDON. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, angka kematian harian akibat Covid-19 di Eropa naik hampir 40% dibandingkan dengan minggu sebelumnya.

Melansir BBC, Juru Bicara WHO Dr Margaret Harris mengatakan Prancis, Spanyol, Inggris, Belanda dan Rusia menyumbang sebagian besar kasus yang meningkat di Eropa.

"Kekhawatiran kami adalah bahwa unit perawatan intensif di rumah sakit sekarang mulai dipenuhi oleh orang-orang yang sakit parah," dia memperingatkan.

Rusia melaporkan rekor harian 320 kematian, sehingga mendongkrak total angka kematian menjadi 26.589 kasus.

Baca Juga: Lagi, WHO: Hentikan politisasi Covid-19, pandemi bukanlah sepak bola politik!

Kondisi serupa juga terjadi di Italia, dengan 221 kematian diumumkan dalam 24 jam terakhir. Jumlah total kematian di Austria melebihi 1.000 pada hari Selasa.

Rusia memiliki jumlah kasus Covid-19 tertinggi keempat di dunia setelah AS, India, dan Brasil. Data BBC menunjukkan, Rusia mencatat 16.550 infeksi lagi pada hari Selasa dan pihak berwenang sekarang telah mewajibkan penggunaan masker di semua tempat ramai.

Tingkat infeksi juga melonjak di Italia menjadi hampir 22.000 dalam 24 jam terakhir. Para pejabat mengatakan, pengujian corona juga telah ditingkatkan. Di sisi lain, aksi protes berlangsung di kota-kota besar di seluruh Italia pada Senin malam karena menentang babak baru pembatasan kegiatan.

Baca Juga: WHO: Angka kematian Covid-19 akan meningkat dalam beberapa hari mendatang

Berbicara kepada program BBC World at One pada hari Selasa, Dr. Harris berkata: "Di seluruh wilayah Eropa kami melihat peningkatan kasus dan kematian yang intens dan memang mengkhawatirkan."

Dia mengatakan kasus harian naik sepertiga dibandingkan dengan minggu sebelumnya, sementara kematian harian meningkat "mendekati 40%".

“Meski manajemen kapasitas rumah sakit lebih baik, rumah sakit di beberapa negara cepat penuh,” dia memperingatkan.

Dr Harris mengatakan efektivitas pembatasan baru yang diberlakukan di sejumlah negara Eropa hanya dapat dianalisis dalam waktu dua minggu.

Baca Juga: WHO: Kita ada pada titik kritis dalam pandemi, beberapa negara di jalur berbahaya

"Kami akan melihat penurunan kasus, tetapi Anda tidak akan melihatnya dalam semalam," kata juru bicara WHO.

Saat ditanya apakah gelombang kedua akan lebih buruk daripada gelombang pertama, dia menjawab: "Kita akan melihat puncak yang berbeda. Kabar baiknya adalah rumah sakit kami jauh lebih baik dalam memahami apa yang terjadi di sini, tetapi kebalikannya adalah dalam mendapatkan pengalaman itu, mereka telah bekerja sangat keras untuk waktu yang sangat lama dan mereka juga tahu apa yang akan mereka hadapi."

Selanjutnya: Remdesivir resmi dinyatakan sebagai obat pertama Covid-19 di AS



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×