Sumber: People's Daily,Xinhua | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Berbeda dengan SARS, MERS atau influenza, virus corona baru yang menyebabkan Covid-19 adalah virus unik dengan karakteristik unik. Hal itu diungkapkan oleh ketua Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, Selasa (4/3/2020).
"Kami memahami virus ini dan penyakit yang ditimbulkannya semakin banyak," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti yang dikutip Xinhua.
Menurut data yang dikumpulkan sejauh ini, Covid-19 tidak mentransmisikan seefisien influenza. Dia bilang, orang-orang yang terinfeksi tetapi tidak sakit bukanlah pendorong utama penularan Covid-19.
Baca Juga: Jumlah korban virus corona di negara bagian Washington naik menjadi 9 orang
Tedros menekankan bahwa bukti yang didapat dari China menunjukkan bahwa sebagian besar kasus yang dilaporkan mengalami gejala dalam dua hari dan hanya 1% yang tidak memiliki gejala.
"Studi yang sedang berlangsung pada pemeriksaan antibodi pada Covid-19 pada sejumlah besar orang akan memberikan wawasan lebih lanjut tentang tingkat infeksi pada populasi dari waktu ke waktu," kata Tedros seperti dikutip Xinhua.
Meskipun tidak ada vaksin dan tidak ada perawatan khusus yang tersedia untuk Covid-19 sejauh ini, Tedros mencatat bahwa lebih dari 20 vaksin sedang dikembangkan secara global, dan beberapa terapi sedang dalam uji klinis.
Baca Juga: Wajib tahu! Ini 30 hal penting dari laporan misi WHO-China tentang virus corona
Tedros menegaskan bahwa Covid-19, bukan flu musiman, dapat ditanggulangi dengan pendekatan yang komprehensif.
Dia mendesak negara-negara untuk mengadaptasi sistem perawatan kesehatan yang ada agar bisa membendung Covid-19.
"Mereka tidak memulai dari awal," katanya.
Baca Juga: Tak mau karyawannya terjangkit corona, Twitter mengeluarkan kebijakan ini
WHO mengeluarkan laporan bersama dengan China terkait penyakit virus corona 2019. Berikut sejumlah hal utama yang wajib diketahui seperti yang dilansir dari People's Daily:
- COVID-19 adalah virus zoonosis (dari hewan). Dari analisis filogenetik yang dilakukan, kelelawar tampaknya merupakan reservoir virus COVID-19, tetapi inang perantara belum teridentifikasi.
Baca Juga: Demi cegah virus corona, mulai hari ini Singapura perluas Stay-Home Notice
- COVID-19 ditransmisikan melalui tetesan dan fomites selama kontak tertutup yang tidak terlindung antara pihak yang terinfeksi dengan pihak yang tidak terinfeksi.
- Penularan melalui udara belum dilaporkan untuk COVID-19 dan tidak diyakini sebagai pendorong utama penularan berdasarkan bukti yang tersedia.
- Namun, dapat dipertimbangkan jika prosedur penghasil aerosol tertentu dilakukan di fasilitas perawatan kesehatan.
Baca Juga: Mulai besok, Singapura perluas Stay-Home Notice untuk cegah virus corona
- Telah diteliti atas kotoran yang dikeluarkan oleh sejumlah pasien, dan telah diidentifikasi adanya virus dalam sejumlah laporan kasus yang terbatas. Namun, penularan fecal-oral tampaknya tidak menjadi penggerak transmisi COVID-19; peran dan signifikansinya untuk COVID-19 masih harus ditentukan.
- Di China, penularan virus COVID-19 dari manusia ke manusia sebagian besar terjadi dalam keluarga.
- Antara 1% dan 5% kontak adalah kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di laboratorium.