kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

WHO: Darurat global untuk penyebaran virus Zika


Selasa, 02 Februari 2016 / 08:04 WIB
WHO: Darurat global untuk penyebaran virus Zika


Sumber: AP | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan kondisi darurat global terkait meningkatnya penyebaran virus Zika secara tajam. Virus ini disinyalir memiliki kaitan erat dengan kasus kecatatan bayi yang baru lahir di Amerika.

WHO bahkan menamakan kejadian ini sebagai "kejadian luar biasa" yang mengancam kesehatan bagian dunia lainnya.

WHO juga mengambil langkah-langkah cepat mengingat kurangnya bukti bahwa virus ini disebabkan oleh gigitan nyamuk yang mengakibatkan bayi lahir dengan kecatatan otak dengan kepala lebih kecil di Brazil dan French Polynesia.

Pada pertemuan darurat yang digelar Senin (1/2), para ahli independen dikumpulkan untuk dimintai pendapatnya tentang meningkatnya kasus ini di Brazil. Virus Zika ditemukan pertama kali di negara tersebut pada tahun lalu.

Pemerintahan French Polynesia juga mendokumentasikan keterkaitan antara Zika dan komplikasi neurologi saat virus tersebut menyebar dua tahun lalu, bersamaan dengan kasus demam berdarah.

"Setelah mereview sejumlah bukti, komite menyatakan bahwa kluster microcephaly dan komplikasi neurologi lainnya merupakan kejadian luar biasa dan menjadi ancaman kesehatan bagi negara lain di dunia," jelas Direktur Jenderal WHO Dr Margaret Chan.

WHO cukup cepat menunjukkan respons penyebaran virus Zika saat ini ketimbang respons mereka terhadap krisis Ebola pada 2014 di Afrika Barat. WHO bahkan tidak mendeklarasikan kondisi darurat pada pertengahan 2014 padahal sudah ada 1.000 orang yang tewas akibat Ebola.

WHO mengestimasi, kemungkinan akan ada sekitar 4 juta kasus Zika di Amerika pada tahun depan. Namun, belum ada rekomendasi mengenai pelarangan untuk berwisata atau melakukan bisnis ke Negeri Paman Sam ini.

"Sangat penting untuk dipahami, ada sejumlah langkah yang dapat dilakukan oleh wanita hamil. Jika Anda dapat menunda perjalanan dan hal ini tidak berdampak pada komitmen keluarga lainnya, sebaiknya hal itu dipertimbangkan kembali," papar Chan.

Namun, lanjutnya, jika perjalanan harus dilakukan, seorang wanita hamil bisa meminta pendapat dokter kandungannya dan mengambil langkah-langkah perlindungan seperti memakai baju lengan panjang dan menggunakan lotion anti nyamuk.

Sementara itu, Badan Pusat Kontrol Penyakit Amerika mengimbau agar wanita hamil menunda perjalanan mereka ke Brazil dan negara lain di kawasan yang tingkat penyebaran virus Zika terbilang tinggi. Saat ini, setidaknya ada 28 lokasi yang direkomendasikan untuk dihindari wanita hamil. Mayoritas di antaranya berada di kawasan Amerika Latin dan Karibia.




TERBARU

[X]
×