kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

WHO Desak China Jelaskan Soal Wabah Pneumonia Anak, Ini Jawaban Beijing


Jumat, 24 November 2023 / 04:59 WIB
WHO Desak China Jelaskan Soal Wabah Pneumonia Anak, Ini Jawaban Beijing
ILUSTRASI. WHO pada Kamis (23/11/2023) mendesak China untuk menjelaskan secara detil mengenai wabah pneumonia anak. REUTERS/Thomas Peter


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Wabah pneumonia anak-anak melanda China. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis (23/11/2023) mendesak China untuk menjelaskan secara detil mengenai wabah tersebut.  

Melansir Reuters, WHO mengatakan, China belum mendeteksi adanya patogen yang tidak biasa atau baru. Selain itu, China juga sudah memberikan data yang diminta mengenai peningkatan penyakit pernafasan dan kelompok pneumonia yang dilaporkan pada anak-anak.

Terkait hal tersebut, WHO telah meminta informasi lebih lanjut kepada China pada hari Rabu setelah kelompok-kelompok termasuk Program Pemantauan Penyakit Berkembang (ProMED) melaporkan kelompok pneumonia yang tidak terdiagnosis pada anak-anak di China utara.

Sesuai aturan, China merespons WHO dalam waktu 24 jam. WHO telah mencari informasi epidemiologi dan klinis serta hasil laboratorium melalui mekanisme Peraturan Kesehatan Internasional.

Data menunjukkan, peningkatan kasus pneumonia ini terkait dengan pencabutan pembatasan COVID-19 serta peredaran patogen yang diketahui seperti mycoplasma pneumoniae. Ini merupakan infeksi bakteri umum yang biasanya menyerang anak-anak dan telah beredar sejak bulan Mei.

Baca Juga: Wabah Pneumonia Anak Banyak Dilaporkan di Rumah Sakit China, Bikin Ilmuwan Cemas!

Influenza, virus pernapasan syncytial (RSV) dan adenovirus telah beredar sejak Oktober.

Sejauh ini, tidak ada patogen tidak biasa yang terdeteksi di ibu kota Beijing dan provinsi timur laut Liaoning.

Otoritas Tiongkok dari Komisi Kesehatan Nasional mengadakan konferensi pers pada 13 November untuk melaporkan peningkatan kejadian penyakit pernapasan.

Baik China maupun WHO menghadapi pertanyaan tentang transparansi pelaporan kasus-kasus awal COVID-19 yang muncul di kota Wuhan di Tiongkok tengah pada akhir tahun 2019.

Badan kesehatan PBB juga telah meminta informasi lebih lanjut kepada China mengenai tren sirkulasi patogen yang diketahui dan beban pada sistem layanan kesehatan. WHO mengatakan pihaknya telah melakukan kontak dengan para dokter dan ilmuwan melalui kemitraan teknis dan jaringan yang ada di China.

WHO di China mengatakan bahwa pihaknya secara “rutin” meminta informasi mengenai peningkatan penyakit pernafasan dan laporan kelompok pneumonia pada anak-anak dari negara-negara anggota, seperti China.

Baca Juga: Ini 9 Penyakit yang Mengancam Perokok Pasif Usia Balita hingga Orang Dewasa

Badan global tersebut memutuskan untuk mengeluarkan pernyataan mengenai China dengan tujuan membagikan informasi yang tersedia, karena mereka menerima sejumlah pertanyaan tentang hal tersebut dari media. 

Peringatan ProMED didasarkan pada laporan FTV News di Taiwan yang dirilis pada hari Selasa.

Menurut sebuah transkrip, pneumonia yang tidak terdiagnosis tidak disebutkan pada konferensi pers minggu lalu. Namun salah satu pembicara mengatakan semua orang merasa ada peningkatan penyakit pernapasan pada tahun ini dibandingkan dengan tiga tahun lalu.

Pembicara mengatakan bahwa pemantauan global terhadap Mycoplasma pneumoniae berada pada titik terendah selama tiga tahun terakhir dan wabah ini bersifat siklus, terjadi setiap tiga hingga tujuh tahun.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×