Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Meningkatnya penyakit pernapasan terjadi ketika China bersiap menghadapi musim dingin penuh pertama sejak negara itu mencabut pembatasan ketat COVID-19 pada bulan Desember.
Banyak negara lain mengalami peningkatan penyakit pernapasan serupa setelah pelonggaran kebijakan pandemi.
“Ini hanyalah lonjakan musiman yang relatif besar, mungkin sebagian karena kebetulan dan sebagian lagi karena ada sedikit berkurangnya kekebalan dari lonjakan yang lebih kecil di musim dingin dalam tiga tahun terakhir,” kata Ben Cowling, ahli epidemiologi di Universitas Hong Kong.
Komisi Kesehatan Nasional China tidak segera menanggapi permintaan komentar yang diajukan China.
Pada hari Kamis, mereka menerbitkan wawancara dengan kantor media pemerintah Xinhua yang memberi saran kepada para orang tua tentang apa yang harus dilakukan dan menyebutkan bahwa rumah sakit besar menerima banyak pasien dan waktu tunggu yang lama. Mereka tidak mengomentari pemberitahuan WHO tersebut.
Sejak pertengahan Oktober, WHO mengatakan China utara telah melaporkan peningkatan penyakit mirip influenza dibandingkan dengan periode yang sama pada tiga tahun sebelumnya.
Baca Juga: Pneumonia Masih Jadi Ancaman, MSD Ajak Orang Tua CegahPneumoniaAnak melalui Vaksinasi
Dikatakan bahwa China memiliki sistem untuk menangkap informasi tentang tren kejadian penyakit dan melaporkan data tersebut ke platform seperti Sistem Pengawasan dan Respons Influenza Global.
Dalam beberapa hari terakhir, media di kota-kota seperti Xian di barat laut telah mengunggah video rumah sakit yang dipenuhi orang tua dan anak-anak yang menunggu pemeriksaan.
Beberapa pengguna media sosial mengunggah foto anak-anak mengerjakan pekerjaan rumah sambil menerima infus di rumah sakit.
WHO mengatakan bahwa ketika pihaknya masih mencari informasi tambahan mengenai hal ini, mereka merekomendasikan agar masyarakat di China mengikuti langkah-langkah untuk mengurangi risiko penyakit pernafasan.
Langkah-langkah tersebut termasuk vaksinasi, menjaga jarak dari orang yang sakit, tinggal di rumah ketika sakit, menjalani tes dan perawatan medis sesuai kebutuhan, memakai masker jika diperlukan, memastikan ventilasi yang baik, dan mencuci tangan secara teratur.