CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

WHO: Jumlah pasien kritis corona di Malaysia akan capai puncak minggu depan


Jumat, 03 April 2020 / 05:24 WIB
WHO: Jumlah pasien kritis corona di Malaysia akan capai puncak minggu depan
ILUSTRASI. Petugas dari Dewan Bandaraya (Pemerintah Kota) Kuala Lumpur dan Sukarelawan Malaysia (Rela) berjaga di Pasar Chow Kit, Kuala Lumpur, Malaysia pada hari ke tujuh penerapan Perintah Kawalan Pergerakan (Partial Lockdown) dalam membatasi penularan COVID-19, S


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi, jumlah kasus virus corona di Malaysia diperkirakan akan memuncak pada pertengahan April. Selain itu, ada sejumlah sinyal kurva infeksi mulai rata.

Mengutip Reuters, Malaysia merupakan negara dengan kasus infeksi paling tinggi di Asia Tenggara dengan 2.908 kasus yang dikonfirmasi. Negara ini telah memberlakukan pembatasan perjalanan dan pergerakan untuk menahan penyebaran virus.

"Berdasarkan data yang tersedia, WHO memproyeksikan bahwa Malaysia akan melihat puncak dalam kasus-kasus pasien yang dirawat di rumah sakit pada pertengahan April," jelas Ying-Ru Lo, kepala misi dan perwakilan WHO untuk Malaysia, Brunei dan Singapura mengatakan kepada Reuters dalam komentar melalui email.

Baca Juga: Kurva infeksi virus corona Malaysia mulai mendatar, ini rahasianya...

Dia menambahkan, jumlah pasien yang sakit kritis diperkirakan akan mencapai puncaknya dalam minggu depan. Namun, dia menekankan, bahwa proyeksi WHO dapat berubah.

"Ada tanda-tanda awal perataan kurva, tetapi ini bisa bangkit kembali jika langkah-langkah pengendalian dicabut dan jika orang tidak terus mengambil langkah-langkah perlindungan," kata Lo kepada Reuters.

Baca Juga: Cemas gelombang ketiga Covid-19, warga Malaysia tolak bazaar Ramadan

Lo menambahkan bahwa data tentang infeksi baru sejauh ini dan langkah-langkah pengawasan tambahan tidak menunjukkan penyebaran masyarakat secara luas di negara itu.

Saat ini, ada 102 pasien coronavirus dalam perawatan intensif di seluruh Malaysia, di mana total kematian mencapai 45 kasus.

Kementerian Kesehatan Malaysia pada hari Rabu mengatakan, tingkat infeksi baru tampaknya melambat di tengah pembatasan gerakan.

Malaysia telah meningkatkan kapasitas pengujian diagnostik dalam beberapa hari terakhir, menguji lebih dari 7.000 sehari dari 3.500 minggu lalu.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×