Sumber: Kompas.com | Editor: Anna Suci Perwitasari
Selain itu, WHO juga mendesak negara-negara di dunia untuk membatasi perjalanan ke luar negeri dan hanya memprioritaskan perjalanan penting untuk keadaan darurat.
WHO merekomendasikan bahwa prioritas harus diberikan pada perjalanan penting untuk keadaan darurat, tindakan kemanusiaan, perjalanan personel penting, dan pemulangan. Desakan itu muncul akibat lonjakan infeksi baru di banyak negara sehingga negara-negara harus menerapkan kembali beberapa pembatasan perjalanan.
Baca Juga: Ribuan orang di Berlin Jerman memprotes penerapan pembatasan akibat virus corona
WHO mendesak, setiap negara untuk melakukan analisis risiko, manfaatnya sendiri dan memutuskan prioritasnya, sebelum mengizinkan perjalanan internasional. Dalam aturan perjalanan terbarunya, WHO mengatakan negara-negara harus mempertimbangkan epidemiologi lokal dan pola penularan, kesehatan nasional dan langkah-langkah sosial yang sudah ada.
Apabila negara memilih untuk mengkarantina semua penumpang pada saat kedatangan, mereka harus melakukannya setelah menilai risiko tersebut dan mempertimbangkan keadaan setempat, kata WHO.
"Tidak ada 'risiko nol' ketika mempertimbangkan potensi impor atau ekspor kasus dalam perjalanan internasional," demikian pernyataan WHO dikutip dari Channel News Asia, Jumat (31/7).
Awal pekan ini, WHO mengatakan bahwa larangan perjalanan internasional tidak dapat diterapkan tanpa batas waktu. Negara-negara harus berbuat lebih banyak untuk mengurangi penyebaran virus corona baru di dalam perbatasan mereka.
Baca Juga: Gubernur Anies Baswedan blusukan di laboratorium corona Jakarta akhir pekan ini
WHO mengatakan bahwa mereka akan memperbarui pedoman perjalanannya menjelang liburan musim panas belahan bumi utara. Sebelumnya pada bulan Juli, WHO mendesak para pelancong untuk mengenakan masker di pesawat.
Selain itu, juga tetap mendapatkan informasi saat kasus Covid-19 melonjak lagi di beberapa negara. Panduan WHO sebelumnya untuk para pelancong telah memasukkan saran yang masuk akal yang berlaku untuk pengaturan lain seperti jarak sosial, mencuci tangan dan menghindari menyentuh mata, hidung atau mulut. (Dandy Bayu Bramasta)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WHO: Orang Usia Muda Berisiko Saat Terpapar Virus Corona".