Sumber: Kompas.com | Editor: Anna Suci Perwitasari
Menurut Tedros, meyakinkan orang muda di seluruh dunia bahwa virus dapat menimbulkan risiko serius bagi kesehatan mereka tetap menjadi tantangan bagi WHO.
Sementara itu, kepala unit penyakit dan zoonosis WHO Dr Maria Van Kerkhove mengatakan, mayoritas orang yang lebih muda cenderung memiliki gejala Covid-19 yang lebih ringan, tetapi tidak semuanya.
Beberapa orang dengan usia muda bahkan mengalami sakit parah hingga akhirnya meninggal dunia. "Orang yang memiliki penyakit ringan, beberapa dari mereka akan sembuh dengan baik. Tetapi beberapa dari mereka memiliki efek jangka panjang, dan kami baru mulai benar-benar belajar tentang ini," kata Maria Kerkhove.
Baca Juga: Kuwait melarang penerbangan ke negara-negara yang berisiko tinggi Covid-19
Ia menambahkan, ada usia muda yang mengalami gejala berat seperti mengidap kelelahan ekstrem, sesak napas, atau kesulitan melanjutkan kegiatan normal seperti kembali bekerja atau gym bahkan setelah mereka pulih. "Kami sedang belajar apa artinya itu," ucap Maria.
Kerkhove bilang, ada sejumlah hal yang dapat dilakukan usia muda untuk mencegah penyebaran virus corona. Di antaranya seperti mencuci tangan, menjaga jarak sosial, mengenakan masker dan menghindari tempat-tempat ramai seperti bar.
"Kami secara konsisten melihat klub malam sebagai penguat transmisi. Ini sangat disayangkan karena tahu bahwa kaum muda ingin melanjutkan kegiatan normal," kata Maria.