kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

WHO Tidak Lagi Menyarankan Dua Obat Ini untuk Mengobati Covid-19


Jumat, 16 September 2022 / 11:15 WIB
WHO Tidak Lagi Menyarankan Dua Obat Ini untuk Mengobati Covid-19
ILUSTRASI. WHO Tidak Lagi Menyarankan Dua Obat Ini untuk Mengobati Covid-19


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - LONDON. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak lagi merekomendasikan dua terapi antibodi untuk menyembuhkan Covid-19. Munculnya varian baru membuat metode ini tidak lagi ampuh.

Kedua terapi yang dimaksud WHO kali ini bekerja dengan mengikat protein virus SARS-CoV-2 untuk menetralkan kemampuan virus menginfeksi sel. Metode ini termasuk dari beberapa cara pertama yang dikembangkan di masa awal pandemi.

Dilansir dari Reuters, para pakar WHO pada hari Kamis (15/9) menyarankan agar metode tersebut tidak digunakan lagi pada pasien Covid-19. Sebelumnya, WHO mendapat serangkaian masukan dari penelitian yang terbit di British Medical Journal.

Baca Juga: Kabar Gembira dari WHO: Akhir dari Pandemi COVID-19 Sudah di Depan Mata

Sotrovimab adalah jenis obat yang bekerja dengan metode tersebut. Obat ini sebenarnya sudah ditarik dari pasar AS oleh Food and Drug Administration (FDA) AS pada bulan April.

Obat lain yang juga mulai diragukan kemampuannya adalah casirivimab-imdevimab. Pada bulan Januari lalu, FDA mulai membatasi penggunaannya pada kelompok pasien yang lebih kecil, dengan alasan potensinya yang berkurang terhadap varian Omicron.

Baca Juga: Deklarasi WHO yang Bilang Akhir Pandemi di Depan Mata Disambut dengan Humor di China

Meskipun demikian, dua cara tersebut masih terus direkomendasikan untuk digunakan oleh regulator obat Eropa.

Model pengobatan lain yang telah ada sejak awal pandemi adalah obat remdesivir. Namun, WHO masih memperluas rekomendasi bersyaratnya untuk obat tersebut.

WHO menjelaskan bahwa obat itu dapat digunakan pada pasien dengan gejala Covid-19 berat atau ringan dengan risio rawat inap yang tinggi.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×