kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.080   96,25   1,38%
  • KOMPAS100 1.059   19,08   1,83%
  • LQ45 833   16,07   1,97%
  • ISSI 214   1,68   0,79%
  • IDX30 425   9,10   2,19%
  • IDXHIDIV20 511   9,34   1,86%
  • IDX80 121   2,21   1,86%
  • IDXV30 125   1,01   0,82%
  • IDXQ30 142   2,63   1,89%

WHO Tidak Lagi Menyarankan Dua Obat Ini untuk Mengobati Covid-19


Jumat, 16 September 2022 / 11:15 WIB
WHO Tidak Lagi Menyarankan Dua Obat Ini untuk Mengobati Covid-19
ILUSTRASI. WHO Tidak Lagi Menyarankan Dua Obat Ini untuk Mengobati Covid-19


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - LONDON. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak lagi merekomendasikan dua terapi antibodi untuk menyembuhkan Covid-19. Munculnya varian baru membuat metode ini tidak lagi ampuh.

Kedua terapi yang dimaksud WHO kali ini bekerja dengan mengikat protein virus SARS-CoV-2 untuk menetralkan kemampuan virus menginfeksi sel. Metode ini termasuk dari beberapa cara pertama yang dikembangkan di masa awal pandemi.

Dilansir dari Reuters, para pakar WHO pada hari Kamis (15/9) menyarankan agar metode tersebut tidak digunakan lagi pada pasien Covid-19. Sebelumnya, WHO mendapat serangkaian masukan dari penelitian yang terbit di British Medical Journal.

Baca Juga: Kabar Gembira dari WHO: Akhir dari Pandemi COVID-19 Sudah di Depan Mata

Sotrovimab adalah jenis obat yang bekerja dengan metode tersebut. Obat ini sebenarnya sudah ditarik dari pasar AS oleh Food and Drug Administration (FDA) AS pada bulan April.

Obat lain yang juga mulai diragukan kemampuannya adalah casirivimab-imdevimab. Pada bulan Januari lalu, FDA mulai membatasi penggunaannya pada kelompok pasien yang lebih kecil, dengan alasan potensinya yang berkurang terhadap varian Omicron.

Baca Juga: Deklarasi WHO yang Bilang Akhir Pandemi di Depan Mata Disambut dengan Humor di China

Meskipun demikian, dua cara tersebut masih terus direkomendasikan untuk digunakan oleh regulator obat Eropa.

Model pengobatan lain yang telah ada sejak awal pandemi adalah obat remdesivir. Namun, WHO masih memperluas rekomendasi bersyaratnya untuk obat tersebut.

WHO menjelaskan bahwa obat itu dapat digunakan pada pasien dengan gejala Covid-19 berat atau ringan dengan risio rawat inap yang tinggi.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×