kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

WHO: Varian Covid-19 yang lebih berbahaya bakal muncul!


Senin, 19 Juli 2021 / 08:14 WIB
WHO: Varian Covid-19 yang lebih berbahaya bakal muncul!
ILUSTRASI. WHO memperingatkan, bakal ada lebih banyak virus corona varian baru yang diperkirakan akan menyebar ke seluruh dunia. REUTERS/Pavel Mikheyev


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, bakal ada lebih banyak virus corona varian baru yang diperkirakan akan menyebar ke seluruh dunia.

"Komite darurat WHO telah menyatakan keprihatinannya bahwa pandemi Covid-19 disalahartikan sebagai pandemi yang akan berakhir. Ini belum selesai," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, kepala badan kesehatan global seperti yang dikutip dari livemint.com.

Dia juga menambahkan, "Hal ini juga telah memberikan peringatan tentang kemungkinan kuat munculnya dan penyebaran global varian baru yang mungkin lebih berbahaya dan lebih menantang untuk dikendalikan." 

Sebelumnya, Tedros memperingatkan bahwa dunia mungkin berada dalam "tahap awal" gelombang ketiga Covid-19 di tengah lonjakan kasus varian Delta.

Terkait hal ini, WHO telah meminta dunia untuk memastikan cakupan vaksinasi yang maksimal sedini mungkin.

Baca Juga: Kenali Beberapa Gejala Akibat Terinfeksi Virus Corona, Menurut WHO

"Komite telah meminta semua negara untuk mendukung seruan WHO untuk memvaksinasi setidaknya 10% dari populasi setiap negara pada akhir September," kata Tedros.

Ketua komite WHO Didier Houssin juga pada hari Kamis mengatakan bahwa negara-negara dengan akses terbatas ke vaksin mengalami gelombang infeksi baru.

“Banyak negara sekarang telah memvaksinasi populasi prioritas mereka, direkomendasikan bahwa dosis harus dibagi dengan negara-negara yang memiliki akses terbatas sebelum memperluas program vaksinasi nasional ke kelompok berisiko rendah,” kata Houssain.

Baca Juga: WHO buka lagi kemungkinan kebocoran laboratorium di Wuhan memicu wabah corona




TERBARU

[X]
×