kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wirecard bangkrut, meninggalkan utang US$ 4 miliar


Jumat, 26 Juni 2020 / 18:55 WIB
Wirecard bangkrut, meninggalkan utang US$ 4 miliar
ILUSTRASI. Logo Wirecard AG


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - MUNICH. Wirecard, Kamis (25/6) dinyatakan bangkrut akibat skandal fraud yang dilakukannya. Mereka kini mesti menunaikan kewajiban utangnya senilai US$ 4 miliar kepada para krediturnya.

Melansir Reuters, Jumat (26/6) dalam perkara kepailitan yang diajukan Wirecard di Pengadilan Munich mereka mengatakan dengan utang US$ 1,3 miliar Euro atau setara US$ 1,5 miliar yang jatuh tempo minggu ini perusahaan tak bisa melanjutkan operasionalnya.

Skandal Wirecard mencuat hanya sepekan setelah auditor mereka yaitu EY menolak untuk menandatangani laporan keuangan 2019 lantaran perusahaan merekayasa kas senilai US$ 2,1 miliar di dalam laporan yang sebenarnya tak pernah dimilikinya.

Baca Juga: Terkena skandal, Bank Sentral Singapura sebut telah dapat lisensi aplikasi Wirecard

“Ada sejumlah indikasi yang terang bahwa ada rekayasa laporan keuangan yang disusun sedemikian rupa dan melibatkan banyak pihak,” tulis EY.

EY mengatakan saat proses audit, sejumlah pihak memberikan konfirmasi palsu sehubungan rekening dana Wirecard yang dilaporkan ke otoritas terkait. Wirecard menolak memberi tanggapan atas temuan EY.

Akibat skandal ini, Wirecard menjadi penghuni indeks DAX pertama yang bangkrut hanya dua tahun setelah masuk daftar. DAX merupakan salah satu indeks bergengsi di Bursa Saham Jerman yang memiliki valuasi hingga US$ 28 miliar.

“Kasus Wirecard telah merusak korporasi Jerman, ini menjadi alasan mengapa mesti dilakukan reformasi,” kata Ketua ArMID Volker Potthoff.

Meski demikian, sumber Reuters bilang ada sedikit kans bagi para kreditur buat dapat pengembalian dananya hingga 3,5 miliar Euro. Wirecard disebutnya telah mengajukan pinjaman 1,75 miliar Euro dan menerbitkan Obligasi senilai 500 juta Euro.

“Uangnya sudah hilang, kami mungkin bisa mendapat sedikit pengembalian dalam beberapa tahun ke depan namun akan menghapus pinjaman saat ini, ujar seorang bankir.

Kasus Wirecard jadi salah satu skandal terbesar di Eropa kini membuat sejumlah kasus yang ada sebelumnya menjadi tampak tak berarti. Kepala otoritas keuangan Jerman Felix Hufeld bilang kasus Wirecard bahkan telah mengguncang industri keuangan di Jerman.

“Ini sebuah skandal, dan kini perlu adanya revisi regulasi. Harus ada penyusunan ulang struktur pengawasan. Kami akan segera membahasnya dari aspek legal, legislatif, dan regulasi. Skandal seperti Wirecard merupakan peringatan terhadap sistem pengawasan kita kini ” sambung Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz.

Harga saham Wirecard sendiri telah ambruk 80% sebelum perusahaan mengumumkan proses kepailitannya. Sementara sejak penolakan EY, saham Wirecard telah merosot hingga 98%.

Baca Juga: Mantan CEO Wirecard ditangkap atas tuduhan menggelembungkan neraca perusahaan

Sementara di sisi lain, akibat tindakannya menola memberi persetujuan laporan keuangan, EY justru kini menhadapi sejumlah potensi gugatan hukum. irma Hukum Schrip & Partner salah satunya yang akan menggugat EY menwakili para pemegang saham dan pemilik obligasi.

“Mengancam operasi Wirecard jika auditor tidak mengajukan keberatan,” kata Wolfgang Schrip.

Manajemen anyar Wirecard sendiri sebenarnya telah mulai berinisiatif melakukan diskusi dengan kreditur. Sayangnya, Kamis kemarin pembicaraan dihentikan lantaran beban utang yang terlampau besar. Sementara dana US$ 1,4 miliar euro yang dimiliki entitas anak Wirecard Bank kini juga telah diamankan oleh otoritas.

Sementara sumber Reuters lainnya bilang Wirecard tak cuma memalsukan kasnya, melainkan juga dua pertiga penjualan terindikasi dipalsukan. Ini artinya Wirecard sebenarnya tak punya cukup dana untuk menunaikan kewajibannya terlepas dari masalah hukum yang dihadapi kini.

Dugaan pemalsuan penjualan pun sebenarnya telah muncul sejak lama. Namun selalu ditepis oleh CEO Wirecard Markus Braun, hingga akhirnya KPMG melakukan audit forensik terhadap kondisi keuangan Wirecard akhir tahun lalu. Laporannya terbit pada April 2020 dan KPMG menemukan ada dugaan kas fiktif senilai US$ 1 miliar.

Dalam laporannya KPMG juga menyatakan tidak daat menelusuri ratusan juta Euro dari arus kas yang tercatat.

Senin lalu Braun sendiri sebenarnya telah ditangkap oleh otoritas hukum, namun langsung dilepaskan keesokan hari karena memberi jaminan 5 miliar Euro. Bekas CEO Wirecard Jan Marsalek juga diduga terlibat dalam aksi rekayasa keuangan Wirecard.

Adapun Kantor Kejaksaan Munich yang melakukan investigasi terhadap kini tengah mencari celah pelanggaran pidana yang dilakukan Braun.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×