Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Harga tiga mata uang kripto ini pada Selasa (28/12) melesat lebih dari 50% dalam satu pekan terakhir, mengungguli cryptocurrency utama, seperti Bitcoin dan Ethereum.
Mengacu data CoinMarketCap, harga Near Protocol pada Selasa (28/12) pukul 20.15 WIB ada di US$ 14,19 atau melonjak 61,9% dalam sepekan terakhir.
Lonjakan harga itu membawa total kapitalisasi pasar Near Protocol mencapai US$ 8,47 miliar, menjadikan kripto terbesar ke-25 di dunia.
Enggak mau kalah, harga Fantom melejit 60,89% dalam seminggu belakangan ke posisi US$ 2,3. Nilai kapitalisasi pasarnya pun menjadi US$ 5,81 atau terbesar ke-32 di dunia.
Sementara harga Aave melesat 54,34% dalam sepekan terakhir menjadi US$ 281,79. Kenaikan harga ini mengantarkan kapitalisasi pasar Aave US$ 3,78 miliar, terbesar ke-46 di dunia.
Baca Juga: Pasar Kripto Merah, Harga Bitcoin Terjungkal ke Bawah US$ 50.000
Selama Desember, Near Protocol mengalami reli kencang. Datang dengan level terendah US$ 6, mata uang kripto ini melesat dan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di US$ 16,33 pada Senin (27/12) lalu.
Mengutip Decrypt, lonjakan harga Near Protocol berkat pengembangan dan kemitraan, termasuk peluncuran fitur sharding serta integrasi dengan mata uang kripto TerraUSD pada 20 Desember lalu.
Seperti Solana, Avalanche, dan blockchain layer-1 lainnya, Near Protocol berusaha memperbaiki kekurangan Ethereum. Mereka dibangun menggunakan algoritma konsensus proof-of-stake (PoS), membuat jaringan lebih ramah lingkungan, misalnya.
Near Protocol juga beralih ke apa yang mereka sebut "sharding" melalui pembaruan asli bertajuk Nightshade. Sharding meningkatkan skalabilitas jaringan blockchain dengan membuat beberapa rantai paralel yang menyebarkan pekerjaan pemrosesan transaksi dan operasi.
Bersamaan dengan integrasi TerraUSD, protokol, dan beberapa aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi), Near Protocol juga meluncurkan beberapa kampanye insentif untuk memicu pembelian.