Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Presiden China Xi Jinping telah mendesak militernya untuk memperkuat kesiapannya untuk “pertempuran nyata”. Hal ini menyusul unjuk kekuatan negara itu baru-baru ini di sekitar Taiwan.
Mengutip The Independent yang melansir media pemerintah, saat memeriksa angkatan laut Komando Teater Selatan negaranya, dia menekankan perlunya memperdalam pelatihan dan persiapan militer.
Selama kunjungannya, Xi mengatakan perlu untuk mempercepat transformasi dan pembangunan angkatan bersenjata dan secara komprehensif meningkatkan tingkat modernisasi mereka, lapor berita CCTV.
“Anda harus memperkuat pelatihan militer tempur nyata,” kata Xi, menurut kantor berita resmi Xinhua.
Dia menambahkan bahwa China harus “inovatif dalam konsep dan metode pertempurannya”.
Xi juga mengatakan ada kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan dalam menanggapi situasi kompleks secara tepat waktu.
Baca Juga: Taiwan Sebut Zona Larangan Terbang China Pengaruhi Sekitar 33 Penerbangan
Pernyataan itu muncul ketika angkatan laut China melakukan "pelatihan tempur yang sebenarnya" di sekitar Taiwan pada hari Selasa, media pemerintah melaporkan sehari setelah Beijing mengumumkan akhir latihan di tengah meningkatnya ketegangan antara negara dan pulau itu.
China menyalahkan unjuk kekuatan militer sebagai hasil pertemuan antara Presiden Tsai dari Taiwan, dan Kevin McCarthy, Ketua DPR AS.
“Tsai Ing-wen membawa bahaya ke Taiwan. [Dia] hampir sepenuhnya memihak [dengan] Amerika Serikat, mendorong Taiwan ke lautan badai,” kata Zhu Fenglian, juru bicara Kantor Urusan Taiwan China.
Dia menambahkan latihan di sekitar Taiwan adalah peringatan serius terhadap kolusi dan provokasi pasukan separatis kemerdekaan Taiwan dan kekuatan eksternal.
Baca Juga: Kode Keras Xi Jinping Saat Lakukan Inspeksi Terhadap Angkatan Laut China
Sementara itu, Xi mengatakan bahwa China akan dengan tegas mempertahankan kedaulatan teritorialnya, hak dan kepentingan maritimnya, dan berusaha untuk menjaga stabilitas di wilayah tetangganya, kata media pemerintah.
Pada bulan Agustus, setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan, China melakukan serangan rudal ke sasaran di laut sekitar Taiwan dan mengirim kapal perang dan pesawat tempur melewati garis median Selat Taiwan. China juga menembakkan rudal ke pulau yang mendarat di zona ekonomi eksklusif Jepang dalam eskalasi yang signifikan.
Melansir Reuters, baru-baru ini, China berselisih dengan Amerika Serikat, dengan beberapa kali mengatakan bahwa kapal perusak AS telah beroperasi di perairan teritorialnya di sekitar Laut China Selatan.
Amerika Serikat dan Filipina saat ini juga mengadakan latihan militer bersama terbesar mereka atas kekhawatiran bersama tentang ketegasan China di kawasan Asia-Pasifik.