Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sebelumnya, pada Oktober 2022 lalu, Antony Blinken, Menteri Luar Negeri AS memperingatkan, Presiden China Xi Jinping ingin merebut Taiwan pada waktu yang jauh lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya.
"Kami telah melihat China yang sangat berbeda muncul dalam beberapa tahun terakhir di bawah kepemimpinan Xi Jinping," kata Blinken dalam sebuah forum di Universitas Stanford.
Dia menambahkan, China telah menjadi lebih represif di dalam negeri dan lebih agresif di luar negeri.
Mengutip The Telegraph, Blinken menuduh Xi Jinping menciptakan ketegangan yang luar biasa dengan mengubah pendekatan terhadap Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri, yang tidak pernah dikendalikan oleh Partai Komunis China tetapi diklaim sebagai miliknya.
Dia mengatakan, China telah membuat keputusan mendasar bahwa status quo tidak lagi dapat diterima.
Oleh sebabnya, Beijing bertekad untuk mengejar reunifikasi pada garis waktu yang jauh lebih cepat, meskipun dia tidak memberikan perkiraan atau tanggal pasti.