Sumber: South China Morning Post,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
"Kedua, (kita perlu) melakukan segala upaya untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran di Beijing ... memperkuat pertahanan dan kontrol bersama di wilayah Beijing-Tianjin-Hebei, dan memotong sumber infeksi sebanyak mungkin."
Pernyataan Xi muncul ketika jumlah kasus yang dikonfirmasi mendekati angka 77.000 di daratan China, dengan lebih dari 2.400 orang tewas. Provinsi Hubei, pusat wabah, menjadi wilayah dengan kasus infeksi dan kematian terbanyak.
Baca Juga: Survei: Indonesia merasa lebih terancam virus corona daripada Singapura dan Malaysia
Namun ada tanda-tanda perbaikan. Tidak termasuk Hubei, ada 18 kasus baru yang dikonfirmasi pada hari Sabtu, terendah untuk bulan ini. Sementara, ada 21 provinsi China mengatakan mereka tidak memiliki kasus baru yang dikonfirmasi termasuk Beijing.
Menurut rekaman yang disiarkan oleh media televisi negara CCTV, semua yang mengambil bagian dalam pertemuan itu, baik secara langsung atau melalui tautan video, mengenakan masker, kecuali untuk Xi dan enam anggota Komite Tetap Politbiro lainnya, yang duduk di panggung yang jauh dari peserta lain .
Baca Juga: Depkes Singapura lakukan karantina 2.593 warga, 1.421 orang sudah dipulangkan
Meski mengakui epidemi pasti akan "berdampak besar pada ekonomi dan masyarakat China", Xi mengatakan dasar-dasar pertumbuhan ekonomi jangka panjang China tidak berubah, dan dampak epidemi adalah jangka pendek dan dapat dikendalikan secara keseluruhan.
Dalam kesempatan itu, Xi juga menyampaikan terima kasih yang tulus kepada rekan-rekan senegaranya di Hong Kong, Makau, dan Taiwan, dan orang Tionghoa perantauan atas dukungan mereka dalam perang Cina melawan epidemi.