Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Perusahaan teknologi asal Tiongkok, Xiaomi, akan meluncurkan mobil listrik sport utility vehicle (SUV) terbarunya, YU7, pada Kamis mendatang, bersamaan dengan produk unggulan lain seperti chip mobile Xring O1 dan smartphone Xiaomi 15S Pro.
Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh CEO sekaligus pendiri Xiaomi, Lei Jun, melalui akun Weibo miliknya.
Peluncuran ini sangat dinanti publik setelah sebelumnya Xiaomi mengecewakan para penggemarnya karena tidak memamerkan YU7 di ajang Shanghai Auto Show bulan lalu.
Para analis menyebut YU7 sebagai penantang serius bagi Tesla Model Y, yang saat ini menjadi salah satu mobil listrik terlaris di pasar otomotif terbesar dunia: Tiongkok.
Xiaomi Menjadi Pemain Serius di Industri EV Tiongkok
Xiaomi resmi memasuki industri kendaraan listrik (EV) pada tahun lalu dengan peluncuran sedan listrik SU7. Sebelumnya, perusahaan ini lebih dikenal melalui penjualan smartphone, perangkat rumah tangga pintar, dan gadget lainnya selama lebih dari 15 tahun.
Baca Juga: Pernah Salip Tesla, Penjualan Mobil Listrik Xiaomi di China Kini Merosot Hingga 55%
Sejak bulan Desember, sedan SU7 bahkan berhasil melampaui penjualan Tesla Model 3 di pasar domestik setiap bulan. Namun, angka pemesanan SU7 dilaporkan menurun setelah insiden kecelakaan fatal yang melibatkan model tersebut pada bulan Maret lalu.
Meski begitu, Xiaomi tetap menunjukkan ambisinya untuk menjadi pemimpin pasar kendaraan listrik, dan kehadiran YU7 SUV diprediksi akan memperkuat posisi tersebut.
Inovasi Chipset: Xring O1, Langkah Besar Menuju Ekosistem Teknologi Terpadu
Di luar sektor otomotif, Xiaomi juga mengambil langkah strategis dengan meluncurkan chip mobile canggih bernama Xring O1, sebagai bagian dari rencana jangka panjang untuk mengembangkan ekosistem teknologi terpadu seperti yang dilakukan oleh Huawei dan Apple.
Lei Jun mengungkapkan bahwa Xiaomi telah menginvestasikan 13,5 miliar yuan (sekitar USD 1,87 miliar) untuk mengembangkan chip Xring O1 dan berencana mengalokasikan 50 miliar yuan tambahan untuk pengembangan chip selama minimal satu dekade, mulai tahun 2025.
“Xiaomi selalu memiliki mimpi chip. Untuk menjadi perusahaan teknologi keras (hard tech) yang hebat, chip adalah puncak yang harus didaki,” kata Lei.
Baca Juga: Xiaomi Resmi Luncurkan Mobil SUV Listrik Canggih dengan Jarak Tempuh hingga 835 Km!
Sejarah dan Perjalanan Xiaomi di Dunia Semikonduktor
Xiaomi memulai desain chip sejak tahun 2014 dan meluncurkan prosesor mobile pertamanya, Pengpai S1 (28nm), pada 2017, yang digunakan dalam ponsel Xiaomi 5C. Namun karena berbagai tantangan teknis dan pasar, perusahaan kemudian mengalihkan fokus ke chip yang lebih sederhana seperti chip manajemen baterai dan chip pengolahan gambar.
Baru pada tahun 2021, bersamaan dengan keputusan untuk masuk ke industri otomotif, Xiaomi kembali menghidupkan ambisi mereka untuk mengembangkan chip ponsel secara mandiri.
Dengan strategi integrasi vertikal melalui chip buatan sendiri, Xiaomi mencoba menyaingi Huawei dan Apple yang telah lebih dulu sukses dengan pendekatan serupa. Hal ini diyakini akan meningkatkan sinergi antar perangkat, performa produk, dan loyalitas pengguna.
Sementara itu, di sektor kendaraan listrik, Xiaomi kini menjadi rival langsung Tesla di Tiongkok, dengan kombinasi harga kompetitif, desain menarik, dan jaringan teknologi yang terintegrasi.