Sumber: Harian KONTAN, 14 Juni 2012 | Editor: Catur Ari
Peran Yuriy Kosiuk dalam perkembangan agribisnis tidak hanya diakui oleh negaranya. Di dalam negeri, Kosiuk mendapatkan penghargaan sebagai salah satu pahlawan Ukraina. Usahanya berjasa mengembangkan agribisnis di negara tersebut. Nah di luar negeri, keberadaan Kosiuk sebagai pebisnis andal juga mendapat acungan jempol. Ini semua karena keinginan yang kuat memperkenalkan Ukraina sebagai salah satu negara yang memiliki potensi bisnis menggiurkan.
Menjadi pengusaha bukanlah pilihan hidup Yuriy Kosiuk. Sewaktu kecil, dia justru memimpikan memiliki karier militer di Uni Soviet. Maklum, saat itu militer Uni Soviet sedang berjaya dan belum ada tandingan.
Bagi anak lelaki, gengsi menjadi anggota militer itu cukup tinggi. Tetapi garis takdir justru membawanya menjadi salah satu miliarder di Ukraina.
Toh, Kosiuk tidak menyesal batal menjadi anggota militer. Dia justru merasa beruntung disarankan kuliah jurusan industri pangan oleh orang tuanya. "Saya menyadari tidak cocok untuk itu. "Banyak hal yang mereka lakukan untuk mengikuti rutinitas bukan keputusan yang masuk akal," ujar dia, seperti ditulis CNBC Business.
Tetapi Kosiuk tetap menunjukkan kecintaannya sebagai warga Ukraina. Kesuksesan perusahaannya, Myronivsky Hliboproduct (MHP) yang memproduksi pakan ternak hingga daging olahan beku, didedikasikan untuk negara pecahan Uni Soviet tersebut.
Dia bertekad menembus percaturan bisnis Eropa sebelum mendunia. Salah satu langkahnya adalah mencatatkan saham MHP di bursa London pada Mei 2008.
Keputusan ini menandai tonggak penting bagi perekonomian Ukraina pasca Uni Soviet, sekaligus menjadi perusahaan agribisnis pertama asal Ukraina yang melantai di bursa London. Maklum, tak mudah menjadi perusahaan kedua asal Ukraina yang masuk bursa London setelah produsen bijih beji Ferrexpo. Pasar tidak terlalu mengenal Ukraina. Peringkat ekonominya juga rendah, sehingga baru tergolong negara berkembang.
Dalam The European Times edisi Ukraina, Kosiuk mengaku optimistis dengan potensi negaranya. Dia menegaskan, MHP bukan lagi perusahaan lokal, melainkan internasional. "Kami menunjukkan bahwa Ukraina adalah bagian dari Eropa dan bagus untuk berbisnis," kata bapak satu orang anak ini.
Buah kengototan Kosiuk memperkenalkan potensi bisnis negaranya menunjukkan hasil. Kesuksesan bisnis maupun saham MHP mendorong kekayaan Kosiuk. CNBC Business mencatat, pada 2011, kekayaan Kosiuk membengkak menjadi US$ 1,5 miliar sekaligus mengerek dirinya masuk dalam jajaran 10 orang terkaya di Ukraina.
MHP saat ini mengontrol setengah dari pasar unggas domestik Ukraina hingga eksportir ke negara-negara Asia dan Timur Tengah seperti Turki dan Syiria.
Produksinya meningkat 26% menjadi 360 ton dengan tingkat keuntungannya tumbuh 35% menjadi US$ 215 juta pada 2010.
Bahkan, pada 2008, Kosiuk meraih penghargaan Order of State dari Presiden Ukraina Victor Yushchenko atas jasa-jasanya membangun sektor agribisnis. Penghargaan yang pantas karena MHP kini sudah dilirik oleh negara-negara Eropa Barat yang lebih maju, dan bukan sekadar mencari untung.
Kosiuk juga sebagai salah satu pahlawan Ukraina karena MHP meminjam tanah-tanah milik masyarakat yang tidak diberdayakan. Selain itu, dia berhasil membangun jaringan distribusi nasional dari level bawah dan merebut pangsa pasar dari perusahaan asing sejenis. Keberadaan MHP pun menjadi salah satu daya tawar masuknya pemain besar dari Amerika Serikat, seperti Cargill.
Kini, setelah hampir tidak ada pesaing di negaranya, Kosiuk melihat potensi di negara lain. Apalagi dengan adanya perdagangan bebas, negara-negara produsen unggas seperti Amerika Serikat, Brazil, China dan Jerman meyakinkannya terhadap adanya ruang kompetisi.
Kosiuk tertarik. Dia kini bersiap sebelum terjun lebih dalam di kancah internasional.
(Bersambung)