kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   10.000   0,66%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Zelenskiy: Kami Yakin Amerika Serikat Tak Akan Mengkhianati Ukraina


Kamis, 21 Desember 2023 / 06:58 WIB
Zelenskiy: Kami Yakin Amerika Serikat Tak Akan Mengkhianati Ukraina
ILUSTRASI. Presiden AS Joe Biden, berjalan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menjelang sesi kerja di Ukraina selama KTT G7 di Hiroshima, Jepang, Minggu, 21 Mei 2023. Susan Walsh/Pool via REUTERS


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, masih percaya bahwa Amerika Serikat dan para sekutunya tidak akan berkhianat dalam memberikan dukungan kepada Ukraina di medan perang.

Keyakinan ini disampaikan Zelenskiy ketika pasukan Ukraina masih sulit memukul mundur pasukan Rusia. Zelenskiy juga menyampaikan rencana militernya untuk memobilisasi 500.000 pasukan tambahan,

"Kami sedang berusaha sangat keras di sini dan saya yakin Amerika Serikat tidak akan mengkhianati kami. Apa yang kami sepakati di Amerika akan terwujud sepenuhnya," kata Zelenskiy dalam konferensi pers hari Selasa (19/12), dikutip Al Jazeera.

Baca Juga: Dituduh Akan Menyarang Anggota NATO, Vladimir Putin: Tidak Masuk Akal!

Terancam Kehilangan Dukungan AS

Ukraina terancam kehilangan dukungan dari AS karena kelompok konservatif negara itu menyatakan keraguan mengenai kelanjutan bantuan dan menunda pengesahan paket bantuan yang besar.

Para pemimpin di Senat AS mengatakan bahwa paket tersebut kemungkinan tidak akan dilaksanakan sebelum akhir tahun.

Presiden AS, Joe Biden, meminta Senat menyediakan dana tambahan senilai US$175 juta. Demi mendapat dukungan Partai Republik yang merupakan oposisi, Biden bahkan mengisyaratkan kesediaan untuk melakukan perubahan signifikan terhadap kebijakan migrasi AS di sepanjang perbatasan dengan Meksiko.

"Saya yakin kita telah mencapai semua ini. Pertanyaannya sekarang adalah masalah waktu," kata Zelenskiy dengan percaya diri.

Pada kenyataannya, dukungan terhadap Ukraina telah menjadi isu yang memecah belah negara-negara Barat menyusul kegagalan serangan balasan Ukraina selama musim panas lalu.

Namun, Zelenskiy yakin bahwa para pemimpin Uni Eropa akan terus maju dengan paket bantuannya sendiri sebesar 50 miliar euro (US$55 miliar) meskipun ada tentangan dari Hongaria.

Baca Juga: Joe Biden: Jangan Sampai Vladimir Putin Menang di Ukraina

Mobilisasi Pasukan Tambahan

Zelenskiy pada hari Selasa melaporkan bahwa militernya meminta izin untuk mengerahkan hingga 500.000 tentara tambahan ke medan perang dengan Rusia.

Zelenskiy mengatakan, penambahan jumlah pasukan ke lapangan merupakan isu sensitif dan harus didiskusikan lebih dalam sebelum diserahkan ke parlemen untuk mendapatkan persetujuan.

"Saya ingin mendengar lebih banyak argumen terkait rencana mobilisasi tambahan sebelum memberikan dukungan. Ini adalah angka yang sangat serius," kata Zelenskiy dalam konferensi pers hari Selasa, dikutip Reuters.

Dirinya mengatakan bahwa militer Ukraina mengusulkan untuk memobilisasi 450.000-500.000 tentara tambahan yang berasal dari komponen cadangan ke dalam angkatan bersenjata.

Baca Juga: Ukraina Berencana Terjunkan 500.000 Tentara Tambahan ke Medan Perang

Hingga saat ini jumlah total pasukan Ukraina yang diterjunkan ke medan perang dengan Rusia tidak diketahui secara pasti, namun Ukraina pernah mengatakan bahwa mereka memiliki sekitar 1 juta orang yang bersenjata.

Rencana penambahan pasukan ini sepertinya merupakan respons atas rencana Rusia untuk meningkatkan pasukannya menjadi 1,5 juta orang.

Meskipun demikian, Zelenskiy menegaskan bahwa penambahan pasukan merupakan hal yang kompleks karena berkaitan dengan kehidupan sipil hingga kemampuan finansial negara.

Zelenskiy mengatakan, 500 miliar hryvnia (US$13,5 miliar) diperlukan untuk mendukung mobilisasi pasukan tambahan. Dirinya juga meminta rincian lebih lanjut tentang bagaimana pasukan tersebut akan digunakan untuk melawan Rusia.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×