Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - SANTA FE. Penembakan terjadi lagi di sekolah di Amerika Serikat (AS). Siswa berusia 17 tahun menembaki sebuah SMU di Texas, Jumat (18/5). Sembilan siswa dan seorang guru meninggal.
Dimitrios Pagourtzis, siswa yang menembaki kelas seni di Santa Fe High School pada Jumat pagi menjelang pukul 08.00 waktu setempat. Siswa dan staf sekolah berhambuarn setelah melihat korban berjatuhan. Alarm kebakaran pun dinyalakan untuk evakuasi penuh.
Insiden ini merupakan insiden terbaru kasus penembakan di sekolah-sekolah AS. Februari lalu, 17 siswa dan staf menjadi korban penembakan di Parkland Florida. Penyerangan ini memicu debat panjang soal kepemilikan senjata di AS.
Teman-teman sekelas Pagourtzis mengungkapkan bahwa dia merupakan penyendiri dan menjadi anggota tim football. Di hari naas kemarin, Pagourtzis mengenakan trench coat ke sekolah yang berjarak sekitar 50 kilometer sebelah tenggara Houston ini.
Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan, Pagourtzis mendapatkan senjata dari ayahnya yang memiliki secara legal. Pagourtzis pun meninggalkan peledak di lokasi. "Dia tidak hanya melakukan penembakan, tapi dia ingin bunuh diri setelah penembakan. Tapi dia tidak punya keberanian untuk bunuh diri," kata Abbott seperti dikutip Reuters.
Pagourtzis akan dikenai dakwaan atas pembunuhan. Menurut dokumen dakwaan yang dikutip media lokal, Pagourtzis memilih korban-korbannya. Dia tidak menembak siswa-siswa yang disukainya.
Selain korban meninggal, setidaknya dua orang terluka dengan kondisi kritis, termasuk polisi sekolah yang tertembak ketika akan menangkap tersangka.
Abbott mengatakan, penyelidik melihat tersangka mengenakan kaos bertuliskan Born to Kill pada halaman Facebook. Otoritas pun tengah memeriksa jurnal Pagourtzis. Tapi, hingga kini tidak ditemukan adanya rencana penyerangan. "Peringatan tidak ada atau sangat tersamar," kata dia.