kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.980.000   16.000   0,81%
  • USD/IDR 16.488   106,00   0,65%
  • IDX 7.830   -121,60   -1,53%
  • KOMPAS100 1.089   -17,02   -1,54%
  • LQ45 797   -14,45   -1,78%
  • ISSI 265   -3,29   -1,23%
  • IDX30 413   -7,90   -1,88%
  • IDXHIDIV20 481   -7,60   -1,56%
  • IDX80 120   -2,17   -1,77%
  • IDXV30 129   -2,94   -2,22%
  • IDXQ30 134   -2,35   -1,73%

2 Kripto Berisiko yang Harus Dihindari pada 2022, apa saja?


Sabtu, 18 Desember 2021 / 08:24 WIB
2 Kripto Berisiko yang Harus Dihindari pada 2022, apa saja?
ILUSTRASI. Ada dua kripto yang terlihat seperti taruhan berisiko untuk tahun 2022. Salah satunya Dogecoin. REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: The Motley Fool | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Seperti Dogecoin, Shiba Inu adalah mata uang kripto lain yang mencatatkan kenaikan tinggi pada tahun 2021 sebelum jatuh di penghujung tahun. Turun 62% dari level tertinggi sepanjang masa di US$ 0,00008616 yang dicapai pada akhir Oktober, Shiba Inu rentan terhadap penurunan lanjutan karena utilitasnya yang rendah dan komunitas investor spekulatif.

Reli dimulai ketika Elon Musk men-tweet tentang jenis anak anjing Shiba Inu yang baru diadopsi pada bulan Oktober. Namun terlepas dari hal tersebut, token tersebut tidak terlalu berguna. 

Volatilitasnya yang ekstrem menjadikannya penyimpan nilai yang buruk dan media pertukaran yang berisiko, sehingga sebagian besar investor Shiba Inu cenderung memiliki perspektif jangka pendek (menambah volatilitas koin).

Baca Juga: Kicauan Elon Musk ini bikin harga Dogecoin langsung melompat 37%

Menurut data dari coinbase.com, waktu penahanan khas Shiba Inu adalah 40 hari (dibandingkan dengan 70 dan 75 hari untuk Bitcoin dan Ethereum). Aset tersebut juga menderita kepemilikan terkonsentrasi, dengan 10 akun mengendalikan 64% pasokan yang ada. Hal ini memberikan kemampuan para pemegang besar Shiba Inu untuk menjatuhkan harga dengan menjual kepemilikan mereka.




TERBARU

[X]
×