Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Peribahasa ini tepat untuk menggambarkan situasi yang dialami pasien Covid-19 di India.
Di negara tersebut, pasien Covid-19 terancam terserang penyakit baru yakni jamur hitam, putih dan kuning. Berikut penjelasannya seperti yang dirangkum Kontan dari berbagai sumber:
-
Jamur hitam
Pemerintah India telah memerintahkan pengawasan yang lebih ketat terhadap penyakit jamur langka yang menyerang pasien Covid-19. Hal ini menambah tekanan pada rumah sakit yang tengah berjuang dengan jumlah infeksi harian Covid-19 tertinggi di dunia.
Reuters memberitakan, mucormycosis atau "jamur hitam" biasanya menginfeksi orang yang sistem kekebalannya telah terganggu, menyebabkan hidung menjadi hitam atau berubah warna, penglihatan kabur atau ganda, nyeri dada, kesulitan bernapas dan batuk darah.
Baca Juga: Lonjakan kasus Covid-19 India, Bio Farma: Kedatangan vaksin Novavax akan terlambat
Apa itu jamur hitam?
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, mukormikosis atau jamur hitam (sebelumnya disebut zygomycosis) adalah infeksi jamur yang serius namun jarang yang disebabkan oleh sekelompok jamur yang disebut mucormycetes. Jamur ini hidup di seluruh lingkungan. Infeksi dapat disebabkan oleh jamur yang ditemukan di tanah dan bahan organik yang membusuk seperti daun yang membusuk.
Orang bisa terkena mukormikosis, yang ada beberapa jenisnya, dengan menghirup spora jamur. Mereka dapat disebarkan di rumah sakit dan rumah melalui pendingin udara atau tangki oksigen yang berisi air kotor.
Baca Juga: Akhirnya, jumlah kasus Covid-19 harian di India mulai turun
Infeksi jamur hitam biasanya melibatkan sistem 'rhino-orbital-serebral' (di sekitar otak, sinus, dan mata) atau paru-paru. Mucormikosis usus lebih jarang, jenis yang ditemukan di Kumar, biasanya mengenai lambung atau usus besar. Bisa juga terjadi pada kulit setelah luka, luka bakar, atau jenis cedera kulit lainnya.
Infeksi langka, jamur hitam biasanya menyerang orang yang memiliki masalah kesehatan jangka panjang dan / atau mengonsumsi obat-obatan yang mengurangi kekebalan tubuh. Ini termasuk individu yang menderita diabetes dan kanker, penerima transplantasi organ atau sel induk, penggunaan steroid jangka panjang, penggunaan narkoba melalui suntikan, luka pasca operasi atau cedera, dan lain-lain.