Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa sektor teknologi menjadi penentu utama pergerakan pasar tahun ini, seiring dengan kinerja luar biasa yang ditunjukkannya.
Dengan adopsi berbagai tren utama, terutama kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang diperkirakan terus berlanjut pada tahun depan, Finbold merangkum tiga saham big tech terbaik yang layak dicermati untuk 2026.
1. Nvidia (NVDA)
Nvidia (NASDAQ: NVDA) mencatatkan kenaikan 41,33% secara year-to-date (YTD) dan diperdagangkan di level US$189,79 pada saat penulisan.
Produsen chip ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin teknologi global, terutama berkat dominasinya yang nyaris tak tergoyahkan di pasar chip AI, serta kemitraan strategis dengan perusahaan-perusahaan besar seperti Meta Platforms (NASDAQ: META).
Baca Juga: Pasar Saham Global Menguat, Yen Melemah Usai BOJ Naikkan Suku Bunga
Selama sektor teknologi, khususnya para mitra Nvidia terus mendorong inovasi dalam infrastruktur AI dan teknologi pusat data (data center), Nvidia berada pada posisi yang sangat diuntungkan untuk terus mencetak pertumbuhan.
Keunggulan Nvidia juga terletak pada fleksibilitas penggunaan produknya. Chip dan layanan perusahaan ini menjadi solusi utama di berbagai bidang, mulai dari AI, robotika, gim, kendaraan otonom, hingga sektor industri lainnya.
Pada 15 Desember, manajemen Nvidia mengumumkan peluncuran model AI open-source terbaru, Nemotron 3, sejalan dengan janji CEO Jensen Huang yang menegaskan bahwa inovasi tetap menjadi fokus utama perusahaan.
2. Amazon (AMZN)
Dibandingkan Nvidia, kinerja Amazon (NASDAQ: AMZN) tahun ini terbilang lebih moderat. Saham Amazon naik 5,86% secara YTD dan diperdagangkan di level US$232,25 pada saat publikasi.
Meski demikian, Amazon memperoleh manfaat besar dari penerapan teknologi AI, baik untuk meningkatkan efisiensi operasional e-commerce maupun menyediakan layanan berbasis AI melalui Amazon Web Services (AWS). Platform cloud tersebut kini memiliki annualized revenue run rate yang melampaui US$132 miliar.
Sejak 2022, kapasitas daya AWS telah berlipat ganda, dan Amazon menargetkan pertumbuhan serupa kembali tercapai pada 2027. Di sisi lain, infrastruktur AI berbasis Trainium milik Amazon telah berkembang menjadi bisnis bernilai miliaran dolar AS.
Baca Juga: Dua Perusahaan Ini Berpeluang Jadi yang Pertama Tembus Valuasi Rp 83.000 Triliun
Jika belanja industri teknologi dan AI terus berlanjut pada tahun depan, Amazon dipandang memiliki peluang besar untuk mengkapitalisasi momentum tersebut.
3. Palantir (PLTR)
Palantir (NASDAQ: PLTR) menjadi salah satu saham dengan kinerja terbaik tahun ini, dengan harga saham yang melonjak lebih dari dua kali lipat secara YTD seiring percepatan adopsi AI. Pada saat publikasi, saham PLTR diperdagangkan di level US$194,44, atau naik sekitar 157% sejak awal tahun.
Setelah mencatatkan kinerja yang melampaui ekspektasi pada kuartal III, perusahaan perangkat lunak ini menaikkan proyeksi pendapatan hingga sekitar US$4,4 miliar, mencerminkan optimisme terhadap prospek penjualan ke depan.
Salah satu kekuatan utama Palantir adalah hubungannya yang erat dengan pemerintah Amerika Serikat, yang memberikan aliran pendapatan relatif stabil. Namun, potensi terbesar Palantir diyakini berada pada pertumbuhan adopsi komersial, yang berpeluang mendorong harga saham ke level yang lebih tinggi pada 2026.
Meski demikian, perlu dicatat bahwa sebagian investor menilai saham Palantir sudah berada pada valuasi yang mahal. Oleh karena itu, meskipun PLTR termasuk kandidat saham big tech menarik untuk 2026, tingkat toleransi risiko yang memadai tetap diperlukan.













