Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tutup usia pada 2 Desember 1993 silam, nama Pablo Escobar hingga kini masih terus dikenang. Menariknya, Escobar merupakan gembong narkoba kelas kakap yang menjadi jaringannya sudah mendunia.
Nama besar Escobar di dunia bawah tanah sudah tidak diragukan lagi. Kisah hidupnya bahkan sempat diangkat ke beberapa judul film layar lebar.
Sebut saja Loving Pablo (2017), Escobar: Paradise Lost (2014), hingga dokumenter Countdown to Death: Pablo Escobar (2017) yang tayang di Netflix.
Sejarah Pablo Escobar masih terus dibahas hingga saat ini berkat sejumlah sisi positif yang ditunjukkannya pada masyarakat sekitar. Untuk mengenal siapa itu Pablo Escobar, berikut ini beberapa fakta menarik sang gembong narkoba.
Baca Juga: Dewi Muliaty, bos Prodia Widyahusada masuk daftar Asia's Power Businesswomen Forbes
Fakta menarik Pablo Escobar
1. Menjadi kriminal sejak remaja
Pablo Escobar merupakan anak seorang petani dan guru sekolah. Catatan Britannica menuliskan bahwa Escobar telah menjual ijazah palsu sejak masih remaja.
Bisnis ilegalnya ini kemudian berkembang ke beberapa lini. Lini mulai dari menyelundupkan peralatan stereo sampai mencuri batu nisan untuk dijual kembali.
Pada tahun 1974, saat usianya 25 tahun, Escobar untuk pertama kalinya ditangkap pihak berwajib karena mencuri sebuah mobil.
Tidak lama setelah itu, ia mulai dikenal sebagai penyelundup narkoba yang mapan. Ia juga mendirikan organisasi yang berkembang menjadi kartel Medellin.
Baca Juga: Fakta menarik Mukesh Ambani: Konglomerat minyak India, orang terkaya di Asia
2. Sempat jadi salah satu orang terkaya di dunia
Bisnis hitamnya ternyata berkembang dengan cepat. Kartel Medellin mendominasi perdagangan kokain dengan penghasilan hingga US$ 420 juta per minggu.
Dengan kekayaan hingga US$ 25 juta, sang gembong narkoba memiliki pesawat pribadi hingga sederet rumah mewah. Ia juga kerap mengadakan pesta besar-besaran bersama para koleganya.
Nama Escobar sempat masuk daftar orang terkaya di dunia versi majalah Forbes selama tujuh tahun berturut-turut, dari tahun 1987 hingga 1993. Pada tahun 1989, ia duduk di posisi ke-7.
Pada tahun 1980-an, Escobar sempat menawarkan bantuan untuk melunasi utang negara senilai US$ 10 miliar jika Kolumbia bersedia membebaskannya dari perjanjian ekstradisi.
Dalam perjanjian tersebut, pemerintah Escobar akan diekstradisi ke AS dan diadili di sana. Tapi Escobar memilih untuk mati di Kolumbia daripada harus ditahan di negeri Paman Sam tersebut.
Dikisahkan bahwa banyak uang Escobar yang tersimpan di gudang tidak sempat terpakai hingga menjadi santapan tikus dan hilang begitu saja.
Baca Juga: Mengenal Sudah Selatan, negara termiskin di dunia yang baru berusia 9 tahun
3. Memiliki kebun binatang pribadi
Sang gembong narkoba juga memiliki ketertarikan pada lingkungan. Britannica mencatat Escobar membukan kebun binatang pribadi dengan sekitar 200 hewan di dalamnya.
Tentu saja, banyak dari hewan-hewan tersebut diselundupkan Escobar dengan pesawat yang mengangkut narkoba miliknya.
Setelah kematiannya, sebagian besar hewan dikirim ke kebun binatang negara. Empat ekor kuda nil tetap dibiarkan di lokasi asal dan berhasil berkembang biak hingga berjumlah 40 ekor pada tahun 2016 lalu.
Baca Juga: Chearavanont Brothers, pengusaha pakan ternak orang terkaya di Thailand
4. Seorang yang dermawan
Walaupun dikenal sebagai seorang kriminal, nyatanya Escobar memiliki kepedulian terhadap masyarakat sekitar hingga mendapat julukan "Robin Hood".
Escobar membangun rumah sakit, stadion olahraga, dan banyak tempat tinggal untuk orang-orang miskin di Kolumbia.
Popularitasnya di akar rumput sempat membuatnya terpilih sebagai kursi pengganti di kongres Kolumbia pada tahun 1982.
Sayangnya ia harus mengundurkan diri dua tahun kemudian setelah muncul tuntutan untuk mengungkap bisnis gelapnya. Menteri Kehakiman yang mendukung upaya tersebut pada akhirnya tewas terbunuh.
Baca Juga: Bos Shopee dan Garena duduki posisi ke-7 daftar orang terkaya di Singapura
5. Tewas tertembak di tempat persembunyiannya
Pada tahun 1991, Escobar bersedia dipenjara dengan syarat ia tinggal di penjara buatannya sendiri. Menariknya, pemerintah Kolumbia menyetujuinya.
Hasilnya, Escobar membangun sebuah penjara mewah dengan nama La Catedral. Beragam fasilitas seperti klub malam, sauna, ari terjun mini, hingga lapangan sepak bola ada di dalamnya.
Pada tahun 1992 Escobar melarikan diri dari penjara mewahnya setelah menyiksa dan membunuh sesama penghuni La Catedral. Pemerintah mengadakan perburuan besar-besaran.
Pemerintah Kolumbia bahkan meminta bantuan pada pihak berwenang AS dan rival bisnis narkoba Escobar untuk memburu Escobar ke seluruh penjuru Kolumbia.
Akhir tahun 1993, persembunyian Escobar di Medellin ditemukan. Baku tembak terjadi saat pihak berwenang berusaha menangkap sang gembong narkoba.
Sempat melarikan diri ke atap bangunan persembunyiannya, Escobar akhirnya menyerah, tewas tertembak dalam perburuan besar-besaran.