Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Namun, terjadi perbedaan yang luar biasa bagi PLAN dalam empat dekade terakhir. Armadanya lebih besar dan hampir sepenuhnya dimodernisasi. Fregat Tipe 054A Jiangkai II kurang lebih setingkat fregat Barat, terutama kapal-kapal Eropa, sedangkan kapal penjelajah Tipe 055 Renhai yang baru bisa menjadi tandingan nyata kapal-kapal kelas Ticonderoga milik Angkatan Laut AS.
China meluncurkan kapal induk pertamanya, Liaoning, pada tahun 2012, baru saja menyelesaikan kapal kedua, dan saat ini sedang membangun yang ketiga. Kapal amfibi yang dapat mengangkut pasukan melintasi Selat Taiwan tumbuh lebih besar dan lebih mampu.
4. Armada China masih kalah dalam hal tonase
Terlepas dari semua ini, bagaimanapun, armada China masih lebih kecil dari Angkatan Laut AS dalam satu metrik utama: tonase secara keseluruhan. Berat keseluruhan dari semua kapal di Angkatan Laut China adalah sekitar 1,8 juta ton hingga 2 juta ton.
Baca Juga: AS: Negara-negara sekutu kami akan bergabung melawan China
Beberapa faktor menjelaskan perbedaan tersebut. Armada China masih mencakup hampir 140 kapal rudal dan korvet untuk pertahanan pantai, termasuk kapal rudal kelas Houbei Type 022 dan korvet kelas Jiangdao Type 056. Sementara, kapal Angkatan Laut AS pada umumnya 10 hingga 20% lebih besar dari kapal-kapal Tiongkok.
Tetapi keunggulan nyata Angkatan Laut AS terletak pada kapal induk dek besar dan kapal serbu amfibi. Angkatan Laut AS memiliki 11 kapal induk seberat 100.000 ton atau lebih, dan sembilan kapal angkut amfibi kelas Wasp dan Amerika (tidak termasuk USS Bonhomme Richard, yang musnah pada Juli akibat kebakaran besar).
Adapun China memiliki dua kapal induk sekitar 60.000 ton, dan hanya sekarang membangun transportasi amfibi pertamanya, Type 075.