Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Satu hal yang benar-benar luar biasa tentang Warren Buffett adalah ketahanannya dalam mempertahankan kekayaan.
Dari tahun 1965 hingga 2024, Berkshire Hathaway Inc. milik Buffett menghasilkan laba gabungan yang luar biasa sebesar 19,9% per tahun, hampir dua kali lipat laba Indeks S&P 500 sebesar 10,4%.
Meskipun pasar naik dan turun serta tren investasi yang tak terhitung jumlahnya datang dan pergi, kesuksesan Buffett tidak berubah.
Bahkan pada tahun 2025, perusahaan Berkshire miliknya membukukan laba total lebih dari 16% antara 1 Januari dan 1 Mei, sementara S&P 500 kehilangan 4,3% dalam laba total, menurut data TradingView.
Mengutip Investopedia.com, berikut adalah lima kebiasaan utama yang telah mendorong daya tahan Buffett yang luar biasa dalam dunia investasi.
Kebiasaan ini dapat diadopsi oleh investor mana pun untuk meningkatkan finansial mereka sendiri.
Baca Juga: Warren Buffett kepada Kelas Menengah: Setop Beli 5 Barang Ini
Kebiasaan 1: Berinvestasilah pada Apa yang Anda Pahami
Prinsip dasar Buffett adalah komitmennya untuk tetap berada dalam apa yang disebutnya "lingkaran kompetensinya".
Alih-alih mengejar setiap peluang investasi yang sedang tren, Buffett mengatakan Anda harus berpegang pada apa yang paling Anda ketahui.
Pendekatan ini menjelaskan mengapa Buffett menghindari saham teknologi untuk perusahaan yang tidak ia pahami selama ledakan dot-com pada akhir tahun 1990-an.
Meskipun keputusan ini awalnya menuai kritik saat saham teknologi melonjak, keputusan ini melindungi Berkshire Hathaway dari kerugian yang signifikan saat gelembung itu akhirnya pecah.
Kebiasaan 2: Fokus pada Nilai Jangka Panjang
"Periode kepemilikan favorit kami adalah selamanya," kata Buffett.
Daripada mengejar laporan laba triwulanan atau mencoba menentukan waktu fluktuasi pasar, Buffett berfokus pada nilai fundamental bisnis selama beberapa dekade.
Baca Juga: Bukan Saham atau Emas, Inilah Investasi Terbaik Menurut Warren Buffett
Bagi investor individu, ini berarti menahan keinginan untuk terus-menerus memeriksa harga saham atau melakukan perdagangan rutin berdasarkan berita jangka pendek.
Sebaliknya, fokuslah pada pembelian bisnis berkualitas dengan harga yang wajar dan beri mereka waktu untuk tumbuh.
Kebiasaan 3: Cari Manajemen yang Jujur dan Kompeten
Prinsip ketiga yang dianut Buffett adalah berinvestasi di perusahaan yang dijalankan oleh orang-orang yang jujur dan kompeten.
"Sangat menyenangkan bekerja dengan manajer yang... secara naluriah dan tanpa salah berpikir seperti pemilik," kata Buffett kepada pemegang saham Berkshire.
Bagaimana investor individu dapat menilai kualitas manajemen? Cari pesan yang konsisten dalam laporan tahunan dan panggilan konferensi, kompensasi eksekutif yang wajar relatif terhadap kinerja, kepemilikan orang dalam yang signifikan, dan rekam jejak pemenuhan janji yang dibuat kepada pemegang saham.
Tanda-tanda bahaya meliputi seringnya penyusunan ulang akuntansi, fasilitas eksekutif yang berlebihan, dan struktur perusahaan yang rumit yang mengaburkan hasil keuangan. Perusahaan dengan masalah ini biasanya tidak bertahan lama.
Tonton: Warren Buffett Mundur dari Berkshire Hathaway, Greg Abel Siap Jadi Nahkoda Baru
Kebiasaan 4: Bersikeras pada Harga yang Menarik
Betapa pun hebatnya sebuah bisnis, Buffett menolak untuk membayar lebih, karena memahami bahwa harga menentukan laba atas investasi.
Buffett mengikuti sekolah investasi nilai milik mentornya Benjamin Graham, yang memberi tahu Anda untuk mencari sekuritas dengan harga yang rendah berdasarkan fundamentalnya. Ini memberi tahu Anda untuk tidak mengikuti orang lain.
Kebiasaan 5: Berlatih Kesabaran yang Teguh
Prinsip kelima yang menggabungkan filosofi investasi Buffett melibatkan kesabarannya yang luar biasa.
"Perilaku kita yang bertahan mencerminkan pandangan kita bahwa pasar saham berfungsi sebagai pusat relokasi tempat uang dipindahkan dari yang aktif ke yang sabar," kata Buffett suatu kali, yang menyoroti pentingnya pemikiran jangka panjang dalam keberhasilan investasi.