kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

7 Perusahaan Teknologi Dunia Lakukan PHK Massal, Ini Daftarnya


Kamis, 10 November 2022 / 08:27 WIB
7 Perusahaan Teknologi Dunia Lakukan PHK Massal, Ini Daftarnya
ILUSTRASI. Krisis ekonomi dunia membuat kinerja perusahaan teknologi besar global melempem. REUTERS/Dado Ruvic


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Krisis ekonomi dunia membuat kinerja perusahaan teknologi besar global melempem. Apalagi, ada bayang-bayang terjadi resesi ekonomi pada tahun depan.

Para perusahaan teknologi ini putar otak agar perusahaan mereka tetap berjalan. Salah satunya dengan melakukan efisiensi, yakni dengan memangkas jumlah karyawan alias Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara massal. 

Berikut adalah daftar perusahaan teknologi global yang melakukan PHK secara massal:

1. Twitter

Setelah mengakuisisi Twitter, Elon Musk langsung melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap ribuan karyawan di Twitter.

Dikutip dari Fox Business, PHK karyawan tersebut dilakukan melalui email kepada 7.500 karyawan Twitter. 

Langkah ini adalah perombakan terbaru sejak ia menyelesaikan pembelian platform yang berbasis di California ini senilai US$ 44 miliar. 

Mengutip dari Reuters pada Sabtu (5/11), Twitter dihadapkan pada gugatan class action (gugatan perwakilan kelompok) yang mengklaim bahwa pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan bos Tesla itu melanggar undang-undang di AS dan California. 

Twitter dinilai melanggar hukum apabila mereka terbukti tidak memberitahukan kepada karyawannya yang terkena PHK dalam kurun waktu 60 hari sebelum terjadinya PHK dan tidak memberikan uang pesangon.

Baca Juga: PHK 11.000 Orang, Mark Zuckerberg Minta Maaf kepada Karyawannya

2. Meta

CEO Meta Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa perusahaannya merumahkan 13% tenaga kerjanya, yang berjumlah lebih dari 11.000 orang dari armada kerjanya sebanyak 87.000 orang secara global. 

Melansir Quartz, dalam sebuah catatan untuk karyawan yang diterbitkan Kamis (9/11/2022) di situs web Meta, Zuckerberg meminta maaf kepada karyawan yang terkena dampak PHK.

"Saya ingin bertanggung jawab atas keputusan ini dan bagaimana kami sampai di sini," tulisnya.  

"Saya tahu ini sulit untuk semua orang, dan saya sangat menyesal untuk mereka yang terkena dampak," tambahnya. 

PHK akan berdampak pada karyawan di "setiap organisasi" di bawah sayap Meta seperti Instagram, Whatsapp, dan Facebook serta realitas virtual dan augmented reality lengan Reality Labs. 

Baca Juga: Gelombang PHK Mengintai Perusahaan Teknologi Dunia

Alasan pengurangan itu sama seperti yang diberikan oleh sebagian besar perusahaan teknologi, yakni untuk memangkas pekerjaan. 

Perusahaan teknologi tumbuh terlalu cepat selama pandemi. Namun sekarang, gabungan sejumlah faktor seperti penurunan ekonomi makro, meningkatnya persaingan, dan menurunnya iklan membuat kinerja perusahaan ikut terdampak.

3. Microsoft

Melansir Gadgetsnow, pada bulan lalu, juru bicara Microsoft mengkonfirmasi bahwa perusahaan melepaskan pekerja tambahan karena pendapatan dari bisnis perangkat lunak diperkirakan akan melambat, akibat penjualan lisensi Windows untuk PC yang lemah. 

"Seperti semua perusahaan, kami mengevaluasi prioritas bisnis kami secara teratur, dan membuat penyesuaian struktural yang sesuai," jelas juru bicara Microsoft. 

Dia menambahkan, “Kami akan terus berinvestasi dalam bisnis kami dan mempekerjakan di area pertumbuhan utama di tahun depan,” tambahnya. 
Pengumuman itu muncul tiga bulan setelah Microsoft mengatakan memangkas kurang dari 1% karyawan pada Juli. 

4. Intel

Gadgetsnow memberitakan, Intel Corp memangkas jumlah pekerja dan memperlambat pengeluaran untuk pabrik baru dalam upaya menghemat dana senilai US$ 3 miliar tahun depan. Hal tersebut diumumkan oleh produsen chip baru-baru ini. 

Pengurangan jumlah karyawan tersebut merupakan respons terhadap penurunan permintaan untuk chip konsumen perusahaan, yang diakibatkan oleh menyusutnya pasar PC. 

Penurunan ini terjadi bahkan ketika Intel akan menerima miliaran dana dari CHIPS Act; paket pemerintah AS yang bertujuan untuk meningkatkan manufaktur chip dalam negeri. 

PHK akan sangat memukul tim penjualan dan pemasaran Intel, kata Bloomberg, yang mempengaruhi sekitar 20% anggota tim. 

Baca Juga: Setelah Beli Twitter, Elon Musk Jual Saham Tesla Senilai US$ 3,95 Miliar

5. Netflix

Selama beberapa tahun, Netflix, perusahaan yang pertama kali memecahkan kode streaming televisi, adalah mesin pertumbuhan yang tak terhentikan. 
Namun, tahun 2022 merupakan tahun yang berat bagi perusahaan. Netflix telah mengalami dua putaran PHK tahun ini. 

Pertama di bulan Mei dan kedua di bulan Juni. Secara keseluruhan, perusahaan telah memberhentikan sekitar 500 karyawan.

6. Snap

Pada akhir Agustus, CEO Snap Evan Spiegel dalam sebuah memo kepada karyawan mengatakan bahwa perusahaan akan memangkas tenaga kerjanya sekitar 20%, atau lebih dari 1.000 pekerja. 
Spiegel mengutip proyeksi pendapatan berwawasan ke depan yang suram dan mengatakan restrukturisasi besar diperlukan untuk memastikan kesuksesan jangka panjang Snap di lingkungan apa pun.

Perusahaan telah mengalami ekspansi yang cepat, hampir dua kali lipat sejak Maret 2020. 

“Kita sekarang harus menghadapi konsekuensi dari pertumbuhan pendapatan yang lebih rendah dan beradaptasi dengan lingkungan pasar,” kata Spiegel. 

Perusahaan mengatakan akan memperlambat perekrutan setelah sahamnya anjlok hampir 40% dalam satu hari.

7. Opendoor

Co-founder dan CEO Eric Wu mengumumkan dalam sebuah postingan blog awal bulan ini, startup real estat, Opendoor, melakukan PHK sekitar 550 orang, atau 18% dari armada perusahaan di semua fungsi. 

“Sebelum hari ini, kami mengurangi kapasitas kami dengan lebih dari 830 posisi — terutama dengan mengurangi sumber daya pihak ketiga — dan kami menghilangkan jutaan biaya tetap. Kami tidak membuat keputusan untuk mengurangi tim hari ini dengan mudah tetapi melakukannya untuk memastikan kami dapat menyelesaikan misi kami selama bertahun-tahun yang akan datang,” tulisnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×