Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BRUSSEL. Regulator obat Eropa menyatakan, pihaknya tengah meninjau pembekuan darah langka pada empat orang di Amerika Serikat yang menerima vaksin Covid19 Johnson & Johnson.
Mengutip Reuters, Sabtu (10/4), Komite keamanan European Medicines Agency juga telah melihat bagaimana vaksin Covid-19 AstraZeneca dikaitkan dengan kasus pembekuan darah yang sangat jarang terjadi dan mengatakan sekarang tengah meninjau laporan sindrom kebocoran kapiler pada orang yang diberi vaksin AstraZeneca.
Johnson& Johnson mengatakan pihaknya mengetahui laporan pembekuan darah langka pada individu yang diberi vaksin Covid-19, dan bekerja dengan regulator untuk menilai data dan memberikan informasi yang relevan.
"Saat ini, tidak ada hubungan sebab-akibat yang jelas antara kejadian langka ini dan vaksin Covid-19 Janssen," kata perusahaan itu dalam pernyataan yang dikirim melalui email.
Dari empat kasus pembekuan serius dan trombosit rendah, tiga terjadi di Amerika Serikat selama peluncuran vaksin J & J dari unit Janssen, kata Badan Obat Eropa (EMA).
Baca Juga: Pfizer meminta persetujuan AS untuk penggunaan darurat vaksin Covid-19 pada remaja
Itu merupakan tambahan dari satu orang yang meninggal karena gangguan pembekuan yang dilaporkan dalam uji klinis J&J.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mengatakan mengetahui beberapa laporan individu yang mengalami pembekuan darah yang serius - terkadang dikaitkan dengan rendahnya tingkat trombosit darah - setelah mereka menerima vaksin J&J, dan mencatat bahwa kondisi ini dapat memiliki banyak penyebab berbeda.
"Kami belum menemukan hubungan sebab akibat dengan vaksinasi dan kami melanjutkan penyelidikan dan penilaian kami terhadap kasus-kasus ini. Analisis data kami akan menginformasikan kebutuhan potensial untuk tindakan pengaturan," kata badan tersebut dalam pernyataan yang dikirim melalui email.
Hampir 5 juta orang di Amerika Serikat telah menerima vaksin J & J pada Kamis pagi, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.
Laporan dari EMA adalah yang pertama menyebutkan pemeriksaan pembekuan darah yang terkait dengan vaksin J&J. FDA mengatakan telah mengetahui pernyataan EMA dan memberikan data yang membentuk dasar laporannya.
Pernyataan EMA tersebut menyusul penyelidikan pembekuan darah di otak yang dilaporkan oleh beberapa orang yang diberi vaksin AstraZeneca, yang telah mendorong beberapa negara Eropa untuk mengubah rekomendasi vaksin mereka.