kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.742.000   28.000   1,63%
  • USD/IDR 16.354   42,00   0,26%
  • IDX 6.516   -131,79   -1,98%
  • KOMPAS100 926   -15,28   -1,62%
  • LQ45 727   -11,27   -1,53%
  • ISSI 204   -5,48   -2,62%
  • IDX30 379   -5,12   -1,33%
  • IDXHIDIV20 454   -6,82   -1,48%
  • IDX80 105   -1,64   -1,53%
  • IDXV30 108   -1,53   -1,40%
  • IDXQ30 124   -1,87   -1,49%

Ada larangan impor India, ini strategi produsen sawit terbesar dunia asal Malaysia


Selasa, 21 Januari 2020 / 05:26 WIB
Ada larangan impor India, ini strategi produsen sawit terbesar dunia asal Malaysia


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Sime Darby, produsen kelapa sawit terbesar di dunia berdasarkan ukuran lahan asal Malaysia, melakukan sejumlah strategi terkait adanya pelarangan impor minyak sawit olahan dari Malaysia oleh India.

Melansir Reuters, Sime Darby mengatakan pihaknya dapat mengekspor lebih banyak minyak sawit mentah (CPO) ke India dan mengalihkan minyak sawit olahan ke pasar lain. Hal itu diungkapkan oleh seorang eksekutif Sime Darby kepada Reuters, Jumat (17/1/2020).

India, yang merupakan konsumen minyak nabati terbesar di dunia, pekan lalu mengubah aturan yang secara efektif melarang impor minyak sawit olahan dari Malaysia, produsen dan pengekspor minyak sawit terbesar kedua di dunia setelah Indonesia.

Baca Juga: Mahathir tak mau membalas aksi boikot CPO oleh India

Larangan itu muncul setelah India keberatan atas kritik dari Mahathir Mohamad, perdana menteri Malaysia yang mayoritas Muslim, terhadap beberapa kebijakan yang oleh para kritikus mengatakan mendiskriminasikan Muslim. Langkah ini juga bertujuan membantu kilang minyak India untuk meningkatkan pemanfaatannya.

Dampak dari kebijakan itu, para pedagang di India telah membeli lebih banyak minyak sawit mentah dari Indonesia, meskipun dengan harga yang lebih premium dari Malaysia.

"Tantangan regulasi adalah bagian tak terpisahkan dari industri kelapa sawit. (Tapi) kami belum melihat dampak keputusan India baru-baru ini pada volume ekspor kami ke India," ujar Mohd Haris Mohd Arshad, direktur pelaksana Sime Darby Oils kepada Reuters.

Baca Juga: Saham emiten CPO berpeluang naik, saham apa saja yang layak koleksi?

"Namun demikian, Sime Darby Plantation berada di posisi yang tepat untuk mengelola risiko ini jika timbul, mengingat kehadiran kami di Malaysia dan Indonesia. Karena penjualan ekspor kami yang ada dari Malaysia dan Indonesia termasuk CPO dan produk olahan, kami dapat mengarahkan pengiriman produk olahan ke negara lain, dan CPO ke India."


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×