kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada penyerbuan Capitol, Twitter & Facebook membekukan akun Trump


Kamis, 07 Januari 2021 / 14:01 WIB
Ada penyerbuan Capitol, Twitter & Facebook membekukan akun Trump
ILUSTRASI. Seorang petugas polisi menahan seorang pengunjuk rasa pro-Trump ketika massa menyerbu Capitol AS, selama unjuk rasa untuk memperebutkan sertifikasi hasil pemilihan presiden AS 2020 oleh Kongres AS, di Gedung Capitol AS di Washington, AS, 6 Januari 2021.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Twitter Inc, Facebook Inc dan Snap Inc mengunci sementara akun Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Rabu (6/1), ketika raksasa teknologi bergegas untuk menindak klaim tak berdasarnya tentang pemilihan presiden AS di tengah kerusuhan di ibu kota.

Twitter menyembunyikan dan mengamanatkan penghapusan tiga tweet Trump sebagai akibat dari situasi kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan berkelanjutan di Washington, DC. Pengunjuk rasa pro-Trump menyerbu Capitol AS dalam upaya untuk memaksa Kongres memblokir penunjukan Presiden terpilih Joe Biden.

Empat orang tewas di halaman Capitol dalam kekacauan itu, termasuk seorang wanita yang ditembak dan dibunuh di dalam gedung. Presiden AS dan sekutunya selama berbulan-bulan telah memperkuat klaim penipuan pemilu yang tidak berdasar, yang mendorong pengorganisasian demonstrasi hari itu.

Trump mengatakan dalam sebuah tweet pada hari Rabu, yang kemudian dihapus oleh Twitter, bahwa penyerbuan gedung adalah respons yang wajar. Dia juga menyalahkan Wakil Presiden Mike Pence karena kurang berani untuk mengejar klaim kecurangan pemilu.

Baca Juga: Pasca penyerbuan Capitol AS, 4 orang tewas dan 52 lainnya ditangkap

Twitter mengunci akun Trump hingga 12 jam setelah dia menghapus tweet itu dan video di mana dia menduga pemilihan presiden itu curang dan mendesak pengunjuk rasa untuk pulang. Jika tweet tidak dihapus, akun tersebut akan tetap terkunci.

Facebook dan YouTube, milik Google Alphabet, juga menghapus video tersebut. Facebook kemudian mengatakan akan memblokir halaman Trump agar tidak memposting selama 24 jam. Vice president of integrity Facebook Guy Rosen men-tweet video itu, "Berkontribusi, bukan mengurangi risiko kekerasan yang sedang berlangsung."

Facebook mengatakan dalam sebuah posting blog bahwa mereka akan melarang seruan untuk membawa senjata ke lokasi-lokasi di seluruh negeri dan akan menghapus dukungan apa pun untuk acara di Capitol.

Seorang juru bicara Gedung Putih tidak menanggapi permintaan komentar.

Baca Juga: Ini untung dan rugi Joe Biden kuasai senat




TERBARU

[X]
×