kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada peran Indonesia, prototipe jet tempur KF-X Korea meluncur bulan depan


Senin, 01 Maret 2021 / 13:22 WIB
Ada peran Indonesia, prototipe jet tempur KF-X Korea meluncur bulan depan
ILUSTRASI. Prototipe jet tempur buatan Korea Selatan, KF-X, di pabrik Korea Aerospace Industries (KAI) di Kota Sacheon, 24 Februari 2021. Foto:?Badan Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan (DAPA)


Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SACHEON. Korea Selatan bakal memamerkan prototipe jet tempur KF-X buatan lokal pertama pada April nanti. Dan, ada peran Indonesia dalam proyek tersebut.

Jung Kwang-sun, Kepala Program KF-X di Badan Program Akuisisi Pertahanan (DAPA), mengatakan, acara peluncuran prototipe jet tempur KF-X akan menjadi "momen penting" bagi negara dan industri kedirgantaraan Korea Selatan.

"Setelah bekerja hanya dengan cetak biru sejauh ini, kami sekarang akan memiliki sesuatu yang benar-benar dapat kami lihat dan uji, apakah apa yang telah kami pelajari benar-benar berfungsi," kata Jung kepada wartawan di markas Korea Aerospace Industries (KAI), Senin (1/3), seperti dikutip Yonhap.

Korea Selatan telah mengerjakan proyek pengembangan jet tempur generasi berikutnya tersebut sejak akhir 2015 untuk menggantikan armada F-4 dan F-5 Angkatan Udara mereka yang sudah menua.

Dengan muatan maksimum 7.700 kilogram, KF-X akan memiliki 10 pod untuk rudal udara-ke-udara dan senjata lainnya. Dan, sanggup terbang dengan kecepatan 2.200 kilometer per jam sejauh 2.900 km.

Baca Juga: Kapal induk ringan Korea Selatan beroperasi 2033, siap hadapi berbagai ancaman

Pemimpin proyek bernilai 8,8 triliun won (US$ 7,9 miliar) itu adalah KAI, satu-satunya produsen pesawat di Korea Selatan. Di pabrik KAI di Kota Sacheon, para insinyur sibuk memberikan sentuhan akhir untuk merakit model uji coba jet tempur KF-X.

Saat ini masih dalam warna kuning-hijau, prototipe jet tempur KF-X yang mirip dengan desain pesawat siluman akan dicat dengan kelir abu-abu gelap sebelum acara peluncuran bulan depan.

Indonesia mitra proyek jet tempur KF-X

KAI berencana menyelesaikan pembangunan tiga prototipe pada akhir tahun ini, dan merampungkan perakitan tiga lainnya pada paruh pertama tahun depan. Rencananya, tes penerbangan pertama jet tempur KF-X pada 2022, dengan seluruh pengembangan akan selesai di 2026.

Secara terpisah, dua prototipe KF-X tambahan akan dibuat untuk uji darat guna memeriksa daya tahan jet tempur tersebut.

Baca Juga: Korea Selatan siaga, pantau pergerakan Korea Utara dalam pengembangan rudal

Semua jet tempur KF-X yang menjalani uji coba dirancang sedikit berbeda untuk melakukan berbagai tes sebelum rilis resmi. Beberapa kursi tunggal, sementara yang lain untuk tandem.

Dijuluki jet tempur generasi 4,5, KF-X bukanlah pesawat siluman. Tetapi, Korea Selatan akan melanjutkan penelitian untuk kemungkinan konversi dengan fitur tambahan di masa depan.

"Karena kami memiliki platform, kami jelas memiliki model turunan dalam pikiran," ujar Jung yang menambahkan,  konversi tersebut harus didahului dengan persyaratan militer. "Kami tidak akan membiarkan platform ini tidak digunakan".

Ketika pengembangan selesai, 40 unit akan dikirim ke Angkatan Udara Korea Selatan pada 2028 dan 80 unit lainnya di 2032.

Baca Juga: Bikin cemas, Korea Utara latihan serangan dengan target kantor Presiden Korea Selatan

"Penilaian kami sebelum meluncurkan proyek ini adalah, kami bisa mengekspor sekitar 300 hingga 500 unit ke luar negeri, mengingat banyak negara berencana mengganti pesawat tempur mereka yang sudah tua," ungkap Jung.

Di tengah spekulasi bahwa Indonesia, sebagai mitra proyek KF-X, sedang berusaha untuk keluar dari pembangunan jet tempur itu, Jung menyatakan, pembicaraan sedang berlangsung untuk menemukan jalan tengah yang saling menguntungkan kedua negara.

Indonesia berjanji untuk menanggung 20% dari total biaya proyek KF-X. Tetapi, telah berhenti melakukan pembayaran setelah menginvestasikan 227,2 miliar won.

“Program pembangunan bersama ini merupakan masalah kepercayaan dan kerjasama antara kedua negara,” kata Jung seraya menekankan, Indonesia selama ini menjadi importir utama produk pertahanan Korea Selatan.

Selanjutnya: Korea Selatan uji coba rudal balistik kapal selam, saingi Korea Utara?




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×