Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Virolog Shane Crotty dari La Jolla Institute for Immunology di San Diego mencatat bahwa Delta 50% lebih menular daripada varian Alpha yang pertama kali terdeteksi di Inggris.
"Ini mengalahkan semua virus lain karena penyebarannya jauh lebih efisien," kata Crotty.
Pakar genomik Eric Topol, direktur Scripps Research Translational Institute di La Jolla, California, mencatat bahwa infeksi Delta memiliki masa inkubasi yang lebih pendek dan jumlah partikel virus yang jauh lebih tinggi.
"Itulah mengapa vaksin akan ditantang. Orang-orang yang divaksinasi harus sangat berhati-hati. Ini yang sulit," kata Topol.
Di Amerika Serikat, varian Delta telah menjangkiti banyak warga Amerika, baik mereka yang divaksinasi maupun tidak.
"Ini pukulan ganda. Hal terakhir yang Anda inginkan adalah melonggarkan batasan ketika Anda menghadapi versi virus yang paling tangguh," kata Topol.