Sumber: The New York Times | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktris dan penyanyi Selena Gomez kembali menjadi sorotan setelah mengunggah video di Instagram yang menampilkan dirinya menangis saat membahas kebijakan deportasi massal Presiden Donald Trump terhadap imigran ilegal.
Video yang dibagikan kepada 422 juta pengikutnya itu telah dihapus, tetapi dampaknya masih terasa, memicu reaksi dari berbagai pihak, termasuk komentar pedas dari politisi konservatif.
Video Selena Gomez dan Dampaknya
Dalam video tersebut, Gomez tampak duduk di sebuah ruangan berwarna krem dan berbicara langsung ke kamera. Dengan wajah merah karena menangis dan suara bergetar, ia menyatakan keprihatinannya terhadap imigran yang terkena dampak kebijakan deportasi.
Baca Juga: Trump Ambil Hak Bayi Lahir di AS, Para Ibu Hamil Layangkan Gugatan Hukum
"Semua orang saya diserang, anak-anak. Saya tidak mengerti. Saya sangat menyesal. Saya berharap bisa melakukan sesuatu, tetapi saya tidak tahu harus berbuat apa. Saya akan mencoba segalanya, saya janji," kata Gomez dengan air mata berlinang.
Ia juga menambahkan emoji bendera Meksiko dengan teks "I’m sorry" dalam unggahannya. Video ini langsung memicu perdebatan luas di media sosial, dengan banyak komentar negatif yang menyerangnya.
Mengapa Video Itu Dihapus?
Setelah menerima banyak kritik tajam, Gomez akhirnya menghapus video tersebut. Namun, ia sempat mengungkapkan kekecewaannya melalui Instagram Story sebelum menghapusnya juga.
"Tampaknya menunjukkan empati kepada orang lain sudah tidak boleh lagi," tulisnya.
Reaksi dari Tokoh Politik
Pernyataan Gomez memancing reaksi keras dari sejumlah figur politik konservatif. Mantan Direktur ICE, Thomas D. Homan, yang kini menjabat sebagai "border czar" pemerintahan Trump, mengkritik Gomez dalam wawancara dengan Sean Hannity di Fox News.
Baca Juga: Trump Perintahkan Elon Musk Jemput Astronaut yang 'Ditinggalkan' di Luar Angkasa
"Kami kehilangan lebih dari 250 ribu warga Amerika akibat fentanyl yang masuk melalui perbatasan terbuka. Di mana air mata untuk mereka?" kata Homan.
Sementara itu, Charlie Kirk, pendiri kelompok politik konservatif Turning Point USA, mempertanyakan mengapa Gomez lebih bersimpati kepada imigran ilegal ketimbang warga Amerika. Komentator politik Tomi Lahren juga menyindir, "Inilah alasan mengapa kita tidak mengambil nasihat politik dari mantan bintang Disney."
Salah satu tanggapan paling ekstrem datang dari Samuel Parker, mantan calon senator Partai Republik dari Utah. Melalui unggahan di X (Twitter), Parker menulis bahwa kakek-nenek Gomez adalah "imigran ilegal" meskipun mereka telah mendapatkan kewarganegaraan AS. Ia bahkan menyatakan:
"Mungkin Selena juga harus dideportasi?"
Dukungan untuk Selena Gomez
Di tengah serangan politik yang ia terima, Gomez mendapatkan dukungan dari berbagai tokoh terkemuka, termasuk Gubernur Michigan Gretchen Whitmer, mantan pembawa acara talk show Geraldo Rivera, dan rapper legendaris Flavor Flav.
Ashley Allison, analis politik CNN dan mantan staf pemerintahan Obama-Biden, membela Gomez dalam diskusi di televisi.
"Ini adalah isu yang sangat emosional bagi sebagian orang. Saya tidak akan meremehkan Selena Gomez hanya karena ia menunjukkan emosinya."
Baca Juga: Bersih-bersih Anggaran? Trump Tawarkan Pegawai Federal Resign dengan Pesangon 8 Bulan
Balasan Selena Gomez terhadap Kritik
Gomez akhirnya menanggapi salah satu kritik yang ditujukan kepadanya. Dalam Instagram Story, ia menulis sindiran kepada Samuel Parker:
"Oh Mr. Parker, Mr. Parker. Terima kasih untuk tawa dan ancamannya."
Parker kemudian membalas dengan mengunggah tangkapan layar dari balasan Gomez dan menyematkannya di bagian atas profil X miliknya, seolah-olah bangga atas kontroversi yang ia ciptakan.