kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.891.000   25.000   1,34%
  • USD/IDR 16.434   -86,00   -0,52%
  • IDX 7.062   22,00   0,31%
  • KOMPAS100 1.025   4,32   0,42%
  • LQ45 798   1,81   0,23%
  • ISSI 222   1,06   0,48%
  • IDX30 416   1,04   0,25%
  • IDXHIDIV20 494   2,95   0,60%
  • IDX80 115   0,40   0,35%
  • IDXV30 118   1,30   1,11%
  • IDXQ30 136   0,30   0,22%

Airbus pangkas perkiraan permintaan pesawat 0,5% dalam 20 tahun mendatang


Minggu, 14 November 2021 / 21:12 WIB
Airbus pangkas perkiraan permintaan pesawat 0,5% dalam 20 tahun mendatang
ILUSTRASI. Logo Airbus


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Pabrikan pesawat terbang asal Eropa, Airbus memangkas proyeksi total permintaan pesawat komersial sebesar 0,5% dibandingkan dengan proyeksi sebelum pandemi. Kendati demikian, prospek yang lebih cerah datang dari bisnis penjualan perdana pesawat kargo baru.

Mengutip Reuters pada Minggu (14/11), Airbus memperkirakan total pasar pengiriman pesawat jet dalam 20 tahun ke depan mencapai 39.020 unit. Sedikit lebih rendah dari 39.213 yang diprediksi dua tahun lalu.

Perkiraan untuk pesawat kecil seperti A320 terlaris pada dasarnya datar pada 29.690 unit. Tetapi prospek jet jarak jauh yang secara tradisional mendominasi turun 3,1%.

Kendati menurun, hal ini lebih baik dibandingkan proyeksi Boeing yang pada bulan September lalu telah memangkas perkiraan pengiriman 20 tahun sebesar 1% dibandingkan tahun 2019.

Baca Juga: Krisis Migran Uni Eropa, Turki Larang Warga Suriah, Yaman & Irak Terbang ke Belarusia

Hal itu meredam pesimisme yang lebih besar yang terlihat dari Boeing saat krisis memuncak pada tahun 2020.

Airbus mengeluarkan perkiraan yang sedikit lebih lemah untuk jet menengah untuk  jet berbadan sempit jarak jauh, A321XLR. Segmen ini telah menjadi momok bagi Boeing yang tengah menghadapi krisis keamanan 737 MAX yang baru-baru ini bermasalah.

Setelah dua tahun pembatasan perjalanan terkait Covid-19, Airbus memangkas perkiraan pertumbuhan tahunan rata-rata dalam lalu lintas penumpang selama 20 tahun menjadi 3,9% dari 4,3% pada pra-pandemi 2019.

Lalu lintas dan keuntungan maskapai akan menjadi penentu dan mengatur kecepatan untuk pesanan pesawat.

"Kami telah kehilangan pertumbuhan lalu lintas secara efektif selama dua tahun karena pandemi," kata Chief Commercial Officer Airbus Christian Scherer.

Namun, Airbus menaikkan perkiraan pengiriman 20 tahun untuk kapal barang sebesar 2,9% menjadi 880 unit dan memperkirakan pesanan segera untuk kapal barang A350 baru. Boeing mengatakan sedang dalam diskusi lanjutan dengan pembeli potensial untuk kapal barang 777X barunya.

Airbus mengatakan peningkatan bagian dari total pengiriman pesawat akan menggantikan jet yang sudah ada di pasar daripada memfasilitasi rencana pertumbuhan banyak maskapai yang baru-baru ini dibatasi.

Baca Juga: Pasar Penerbangan Membaik, Kerugian Singapore Airlines Kuartal II Menciut

Penekanan itu mencerminkan harapan bahwa maskapai akan memensiunkan jet yang kurang efisien lebih awal setelah Covid-19. Juga membahas poin sensitif bagi industri karena beberapa kelompok lingkungan menargetkan apa yang mereka lihat sebagai ekspansi berlebihan.

Airbus mengatakan 39% pengiriman akan menggantikan pesawat yang lebih tua dengan emisi yang lebih tinggi, dibandingkan dengan 36% dalam perkiraan sebelumnya.

Scherer menepis kritik pemasok terhadap rencana Airbus untuk meningkatkan produksi di tahun-tahun mendatang. Ia mengatakan langkah ini tidak akan membanjiri pasar tetapi sebaliknya akan memodernisasi armada dan mengekang emisi.



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×