Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen pesawat komersial terbesar dunia, Airbus SE (AIR.PA), menurunkan target pengiriman pesawat komersial tahun 2025 menjadi sekitar 790 unit, dari proyeksi sebelumnya 820 unit. Penurunan ini dipicu masalah kualitas dari pemasok yang memengaruhi panel fuselage pada keluarga pesawat A320.
A320 merupakan model populer Airbus yang pada Oktober 2025 resmi melampaui Boeing 737 sebagai pesawat dengan jumlah pengiriman terbanyak dalam sejarah.
Ditemukan Cacat pada Panel Fuselage
Menurut presentasi internal Airbus kepada maskapai yang dilihat Reuters, insinyur perusahaan menemukan cacat pada panel fuselage A320 dalam skala lebih luas, mendorong inspeksi terhadap ratusan pesawat. Sekitar 40% dari pesawat terdampak masih berada di lini perakitan.
Bagian yang bermasalah diketahui memiliki ketebalan yang tidak sesuai, menyusul proses peregangan dan penggilingan yang dilakukan oleh pemasok asal Sevilla, Sofitec Aero.
Baca Juga: Airbus Bersiap Lakukan Inspeksi A320, Cacat Badan Pesawat Mengganggu Pengiriman
Reuters sebelumnya melaporkan masalah kualitas industri ini pada Senin lalu, menyusul adanya pembaruan perangkat lunak terhadap ribuan unit A320 pada akhir pekan sebelumnya.
Dampak Terhadap Pengiriman November
CEO Airbus, Guillaume Faury, mengatakan pada Selasa bahwa masalah panel fuselage tersebut juga memengaruhi kinerja pengiriman pesawat pada November 2025.
Laporan resmi pengiriman November dijadwalkan dirilis pada Jumat. Namun, sumber industri mengatakan Airbus hanya mengirimkan 72 pesawat pada bulan tersebut, lebih rendah dari ekspektasi pasar.
Kendati demikian, Airbus menegaskan bahwa target keuangan perusahaan untuk tahun ini tidak berubah, meskipun adanya gangguan produksi pada lini A320.












