kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

AIS Forum Dorong Pengembangan Ekonomi Biru di Negara Kepulauan


Rabu, 08 November 2023 / 17:25 WIB
AIS Forum Dorong Pengembangan Ekonomi Biru di Negara Kepulauan
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo menyimak paparan sejumlah delegasi saat Konferensi Tingkat Tinggi AIS Forum 2023 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, , Bali, Rabu (11/10/2023).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Negara-negara kepulauan di dunia terus mendorong pengembangan ekonomi biru. Kolaborasi diperkuat melalui forum-forum diskusi untuk mencari solusi inovatif untuk mewujudkan ekonomi biru tersebut. 

Terbaru, Archipelagic and Island States (AIS) Forum menggelar pertemuan bertajuk Blue Innovation Solution: Ignite the Blue, di Glasgow, United Kingdom pada 6–7 November 2023. 

Forum ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi para pemangku kepentingan dari berbagai sektor untuk berdiskusi tentang solusi inovatif dalam menggerakkan ekonomi biru, khususnya bagi negara-negara pulau dan kepulauan. 

Ajang tersebut merupakan  rangkaian kegiatan pasca  pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AIS Forum yang sudah digelar Oktober lalu.

AIS Forum merupakan wadah kerja sama antarnegara pulau dan kepulauan sedunia yang bertujuan memperkuat kolaborasi untuk mengatasi permasalahan global dengan empat area utama, yakni mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut, dan tata kelola maritim yang baik. 

Baca Juga: Negara Kepulauan Sepakat Perkuat Kerja Sama dengan Prinsip Solidaritas

Kepala Sekretariat AIS Forum Riny Modaso mengatakan, solusi strategis terkait inovasi dalam mengarusutamakan ekonomi biru sebagai salah satu sektor potensial di negara-negara pulau dan kepulauan. 

“Inovasi merupakan penggerak dari setiap perubahan yang berarti. Para wirausaha memainkan peran penting dalam proses ini sebagai penerjemah ide-ide kreatif menuju penerapannya di dunia nyata. Oleh karenanya, diperlukan perhatian khusus pada penelitian dan pengembangan serta dukungan kepada para wirausaha,” kata Riny dalama keterangan resminya, Rabu (8/11). 

Alessandro Rosiello, Direktur Futures Institute Edinburgh, yang hadir sebagai pembicara dalam forum tersebut, menekankan upaya meningkatkan inovasi dan kewirausahaan sangat penting untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan. Menurutnya, potensi yang tersimpan dalam lautan, namun diperlukan inovasi dan investasi untuk menggali potensi tersebut.

AIS Forum memproyeksikan potensi negara-negara pulau dan kepulauan di masa depan sangat besar. 

Astrid Dita, Head of Digital & Tech Transformation for Indonesia, Tony Blair Institute for Global Change menambahkan, solusi – solusi inovatif diperlukan mengatasi tantangan khas yang dihadapi oleh negara pulau dan kepulauan melalui implementasi teknologi tepat guna yang disesuaikan dengan kondisi geografis maupun ekonomi dari negara – negara tersebut.  

Dita menyebut, atensi global selama ini tidak begitu besar diberikan pada isu – isu sektoral di negara – negara pulau dan kepulauan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×