Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Beberapa anggota ASEAN, seperti Indonesia dan Filipina, masih berjuang untuk mengekang virus corona. Di sisi lain, China telah meningkatkan kehadirannya di perairan karena seluruh dunia tengah fokus dalam merespons pandemi.
Mengutip VOA, para analis menilai, Tiongkok saat ini berupaya untuk memulihkan citranya di mata dunia internasional di mana mereka kerap disebut sebagai negara penyebar Covid-19.
Baca Juga: AS terbangkan pesawat bomber pembawa nuklir nonstop 28 jam ke Guam, ada apa?
"Semua peristiwa ini telah memperburuk citra internasional China, jadi saya pikir mungkin masuk akal bagi China untuk meminta ASEAN memulai kembali perundingan kode etik sebagai cara untuk memulihkan citra di kawasan itu," kata Le Hong Hiep, seorang rekan di ISEAS-Yusof Ishak Institute di Singapura kepada VOA.
Jumlah kasus virus corona telah mencapai 160.000 di Asia Tenggara, dengan angka kematian hampir 4.600.
Pembahasan kode etik ini menunjukkan peluang bagi kedua belah pihak untuk bekerja sama serta mencegah kecelakaan. Kapal-kapal nelayan Filipina dan Vietnam pernah tenggelam setelah terlibat perselisihan dengan kapal-kapal China selama setahun terakhir. Pada 1974 dan 1988, para pelaut Vietnam tewas dalam bentrokan dengan China.
Baca Juga: Laut China Selatan: Angkatan Laut China siap melawan Angkatan Laut Amerika!