kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akhirnya, Malaysia izinkan Gojek dan lainnya beroperasi terbatas mulai 2020


Selasa, 05 November 2019 / 19:17 WIB
Akhirnya, Malaysia izinkan Gojek dan lainnya beroperasi terbatas mulai 2020
ILUSTRASI. CEO Gojek Nadiem Makarim (tengah) bersama puluhan driver Gojek dengan menggunakan logo baru saat peluncuran di Jakarta, Senin (22/7).


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia akhirnya mengizinkan perusahaan layanan pemesan transportasi online berbasis sepeda motor seperti Gojek beroperasi di negaranya meski terbatas mulai Januari 2020.

Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke Siew Fook mengatakan, perusahaan-perusahaan, semacam Gojek dan startup lokal Dego Ride, bisa mulai beroperasi selama enam bulan berdasarkan proof of concept untuk mengukur permintaan.

Baca Juga: Malaysia OKs Gojek's entry, ride-hailing firms says talks still on

"Bike-hailing akan menjadi komponen penting dalam penyediaan sistem transportasi umum yang komprehensif, sebagai mode untuk konektivitas mil pertama dan terakhir," kata Loke, Selasa (5/11), seperti dikutip Reuters.

Proyek percontohan ini awalnya terbatas di Lembah Klang, wilayah paling maju di Malaysia dan lokasi Ibu Kota Kuala Lumpur berada. Program selama enam bulan itu akan memungkinkan pemerintah dan perusahaan yang berpartisipasi untuk mengumpulkan data dan mengevaluasi permintaan.

Di saat yang sama, Pemerintah Malaysia menyusun undang-undang untuk mengatur transportasi online berbasasi motor. "Bike-hailing akan tunduk pada peraturan yang sama seperti yang pemerintah tetapkan untuk e-hailing," ujar Loke mengacu pada operasi perusahaan seperti Grab.

Baca Juga: GoJek gandeng RedDoorz hadirkan potongan order GoFood dan GoMassage

Gojek, yang investornya termasuk Google Alphabet, Tencent, dan JD.com, mengatakan kepada Reuters, proses perizinan untuk beroperasi di Malaysia belum selesai. "Meskipun kami belum menentukan cara Gojek akan masuk atau waktu yang tepat, kami berharap untuk melanjutkan diskusi ini," kata seorang juru bicara Gojek merujuk pada keputusan Pemerintah Malaysia tersebut.

"Ekspansi internasional kami secara alami meliputi peninjauan yang hati-hati terhadap peluang, tantangan, dan peraturan setempat," imbuh dia

Sebelumnya, Co-Chief Executive Officer Gojek Andre Soelistyo mengungkapkan, kepada wartawan pada Sabtu (2/11) pekan lalu, perusahaannya sedang mempersiapkan ekspansi ke Malaysia dan Filipina.

Baca Juga: Inilah sosok Kevin dan Andre, pengganti Nadiem di Gojek

Tentu, kedatangan Gojek di Malaysia akan menjadi tantangan terbesar bagi Grab, yang mendominasi pasar e-hailing di negeri jiran setelah mengakuisisi Uber Technology Inc di Asia Tenggara tahun lalu.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Malaysia bulan lalu mengajukan denda mencapai US$ 20,5 juta atas Grab karena diduga melanggar undang-undang persaingan usaha dengan memberlakukan klausul pembatasan kepada para mitra pengemudi mereka.

"Ayo!" kata Grab Malaysia di akun Twitter mereka setelah pengumuman Loke tersebut. "Ini memang kompetisi yang sehat".




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×