Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Noverius Laoli
Perusahaan yang termasuk dalam indeks utang baru setidaknya saat ini sudah berutang hampir 40% lebih banyak dibanding tahun 2014, pun pertumbuhan utang sejatinya sekarang sudah melampaui pertumbuhan laba.
Pendapatan sebelum pajak untuk 900 perusahaan global telah meningkat 9,1% secara kolektif menjadi US$ 2,3 triliun. Sementara rasio utang terhadap keuangan pemegang saham atau gearing ratio telah mencapai rekor 59% pada 2019. Sedangkan, proporsi laba yang ditujukan untuk pembayaran bunga juga telah mencapai posisi tertinggi.
Baca Juga: Mengenakan face shield tanpa masker, perlindungan terhadap Covid-19 tak maksimal
Perusahaan asal AS berutang hampir setengah dari perusahaan dunia atau sebesar US$ 3,9 triliun, studi mencatat peningkatannya saat ini merupakan yang tercepat dalam lima tahun terakhir, kecuali Swiss di mana telah ada gelombang transaksi merger dan akuisisi.
Jerman berada di nomor dua dengan total utang mencapai US$ 762 miliar. Perusahaan Jerman mencakup tiga perusahaan yang paling berhutang di dunia termasuk Volkswagen dengan nilai utang mencapai US$ 192 miliar, tidak jauh dari utang negara-negara menengah seperti Afrika Selatan atau Hongaria.
Sebaliknya, seperempat perusahaan dalam indeks justru tidak punya hutang sama sekali dan beberapa memiliki cadangan uang tunai yang besar. Salah satunya adalah Aplhabet pemilik Google dengan total uang kas mencapai US$ 104 miliar.