Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sebelumnya diberitakan, Beijing mengecam kebijakan tarif Uni Eropa terhadap kendaraan listrik China.
Pemerintah China menilai kebijakan tersebut sebagai perilaku proteksionis.
Reaksi dari China dan negara-negara lain yang terlibat dalam perselisihan ini, termasuk produsen mobil Eropa dan Tiongkok, menunjukkan penolakan yang jelas terhadap keputusan Uni Eropa.
Melansir Reuters, orang dalam industri mengatakan baik Eropa dan China memiliki alasan untuk mencapai kesepakatan dalam beberapa bulan ke depan demi menghindari penambahan biaya baru senilai miliaran dolar bagi produsen mobil listrik China.
Pasalnya, proses Uni Eropa memungkinkan adanya peninjauan Kembali atas kebijakan kendaraan listrik.
Baca Juga: Produsen Mobil Listrik Desak China Lakukan Aksi Pembalasan Tarif ke Uni Eropa
China mengatakan akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menjaga kepentingannya setelah Komisi Uni Eropa mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka akan mengenakan bea tambahan hingga 38,1% pada impor mobil listrik China mulai Juli 2024 mendatang.
“Kami mendesak Uni Eropa untuk mendengarkan dengan cermat suara-suara obyektif dan rasional dari semua lapisan masyarakat, segera memperbaiki praktik yang salah, berhenti mempolitisasi masalah ekonomi dan perdagangan, dan menangani perselisihan ekonomi dan perdagangan dengan baik melalui dialog dan konsultasi,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian pada konferensi pers reguler.