Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi
KONTAN.CO.ID - Seperti kebanyakan para miliarder dunia, Darwin Deason pun rajin mendermakan hartanya pada kegiatan sosial dan pendidikan. Dana jutaan dollar AS, telah ia donasikan bagi sejumlah lembaga pendidikan, salah satu yang terbesar adalah untuk South Methodist University. Dana yang dia gelontorkan ditempat itu, dipakai untuk mengembangkan pendidikan keamanan siber. Aksi Deason ini juga dinilai strategis, lantaran mendapat produk keamanan siber dari sejumlah ahli.
Darwin Deason sang pendiri perusahaan penyedia jasa komputer Affiliated Computer Services (ACS) sekaligus pemegang saham individual terbesar Xerox, rupanya juga dikenal aktif di dunia pendidikan. Tepatnya pada tahun 2014, kala sedang berada di puncak kesuksesan, Deason menggelontorkan sebagian besar kekayaannya untuk mendirikan Darwin Deason Institute for Cyber Security.
Tidak tanggung-tanggung, Deason mengeluarkan dana US$ 7,75 juta untuk mendukung kemajuan pendidikan teknologi bagi South Methodist University (SMU), di kota asalnya, Dallas, Amerika Serikat untuk pengembangan pendidikan keamananan siber. Dia juga menggelontorkan dana untuk pengembangan Lyle School of Engineering.
Deason juga tercatat pernah memberikan sumbangan tunai kepada SMU senilai US$ 5 juta untuk biaya operasional kampus. Dus memberikan US$ 1,25 juta secara cuma-cuma ke tempat yang sama untuk mendanai pembentukan institusi dan fakultas baru yang dinakhodai Frederick R. Chang, salah seorang pakar di bidang keamanan siber.
Usut punya usut, Chang memang punya hubungan dekat dengan Deason, lantaran keahliannya sebagai pakar bidang teknologi yang dibutuhkan oleh bisnis rekannya tersebut. Belum lagi, Deason juga sebelumnya mengemban posisi cukup strategis, yakni sebagai mantan Direktur di National Security Agency (NSA) alias lembaga surveilians AS.
Bergabungnya Chang di SMU juga punya kepentingan tersendiri bagi Deason. Sebab, Chang telah bergabung di SMU sejak tahun 2013 sebagai salah tamu kehormatan di acara wisuda Lyle School of Engineering, dan sejak saat itu Deason mulai melakukan pendekatan.
Saat ini, Lyle School of Engineering memiliki sebuah tim peneliti di bidang inovasi teknologi yang seluruh pendanaannya disokong oleh Deason. Tim peneliti tersebut memiliki nama sendiri yakni Deason Inovation Gym.
Tidak hanya itu saja, di tahun yang sama Deason kembali mengucurkan dana jumbo senilai US$ 1,5 juta ke lembaga yang sama. Pembentukan tim peneliti di bidang teknologi ini membawa ambisi khusus Darwin untuk menghasilkan generasi-generasi muda asal AS yang telaten di bidang teknologi.
Wajar saja, meski tidak lagi bergerak secara langsung, Deason masih memiliki klien bisnis yang memerlukan tenaga ahlinya. Beberapa perusahaan raksasa yang berhasil menjadi kliennya antara lain E-ZPass, 7-Eleven, United Parcel Service (UPS), Pemerintah kota Dallas dan segelintir perusahaan swasta maupun pemerintah di AS.
Deason selain tercatat sebagai pemegang saham Xerox, juga menduduki posisi pemilik Deason Capital Services (DCS), sebuah perusahaan leasing (pembiayaan) uang yang bermarkas di Sherry Lane, Dallas AS. Perusahaan miliknya ini juga menjadi agen penjual lahan dari beberapa perusahaan antara lain JPMorgan, Clint Madison dan Katy Cleary dan berhasil melakukan leasing terhadap 2.750 meter persegi lahan perkantoran di Dallas.
Perusahaan garapannya itu kini dinakhodai oleh anak kandung Deason, yakni Doug Deason sebagai Chief Executive Officer (CEO).
Tak hanya terkenal dermawan di bidang pendidikan, Darwin juga memiliki satu organisasi yakni Darwin Foundation. Melalui yayasan ini, Deason menyisihkan sebagian hartanya untuk kegiatan religius seperti pembangunan gereja dan aktifitas keagamaan di kotanya. Selain itu, Deason juga memberikan sumbangan kepada peneliti di bidang pendidikan dan kesehatan.
(Bersambung)
Berita Terkait
Miliarder teknologi dan pemegang saham Xerox (1)
