Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Tri Adi
Yang paling fenomenal adalah anak-anak Barilla generasi keempat membentuk Barilla Center for Food & Nutrition (BCFN). Lembaga nirlaba ini fokus mengembangkan penelitian tentang makanan di Italia. Tak hanya digunakan untuk bisnis, lembaga ini juga terbuka untuk perusahaan dan negara lain.
Misal, BCFN menggelar Forum Internasional tentang Pangan dan Gizi di Milan. BCFN bekerjasama dengan Kanayo Nwanze, Presiden International Fund for Agricultural Development (IFAD), lembaga pertanian milik Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Bagi Grup Barilla, terjun aktif di tengah-tengah masyarakat merupakan bagian dari bentuk kontribusi terhadap masyarakat. Hubungan dekat dengan penduduk menjadi jaminan bisnis masa depan karena Grup Barilla memiliki banyak pabrik di sejumlah negara.
Perusahaan asal Italia ini mendirikan pabrik di Amerika Serikat (AS) dan Meksiko. Selain pasar AS sebagai pasar utama di panggung global, Grup Barilla terus memperbesar pasar lain melalui pendirian pabrik di Italia, Yunani, Prancis, Jerman, Norwegia, Rusia, Swedia, dan Turki.
Catatan saja, Grup Barilla memiliki pangsa pasar 40%-45% di pasar Italia, dan 25% di pasar AS dan memiliki pendapatan total lebih dari US$ 3,5 miliar. Perusahaan berusia 140 tahun ini pun sangat terkenal di Eropa.
Tiga bersaudara ini memiliki peran berbeda dalam membesarkan perusahaan. Selama tiga dekade terakhir, Guido Barilla, sang anak sulung duduk sebagai Chief Executive Officer (CEO). Adik Guido yaitu Luca barilla menyandang predikat Chairman Grup Barilla.
Sementara adik bungsu yaitu Paolo barilla menjabat sebagai Wakil Presiden di Grup Barilla. Generasi keempat Barilla ini menguasai 85% saham Grup Barilla.
Sukses bergelar produsen pasta terbesar di dunia, Barilla enggan membuka diri terhadap investor lain. Grup Barilla berstatus perusahaan tertutup.
(Selesai)













