Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Aktivitas manufaktur Jepang kembali mencatatkan pertumbuhan pada Juni 2025 setelah mengalami kontraksi selama hampir satu tahun penuh.
Namun, kondisi permintaan masih diliputi ketidakpastian akibat kekhawatiran terhadap tarif Amerika Serikat dan prospek ekonomi global, menurut survei swasta yang dirilis Senin (23/6).
Sementara itu, sektor jasa mencatat percepatan ekspansi, mendorong aktivitas bisnis secara keseluruhan ke level tertinggi dalam empat bulan terakhir.
Baca Juga: Jepang Batalkan Perundingan Dagang dengan AS, Usai Diminta Kerek Anggaran Pertahanan
Ini menjadi penyeimbang di tengah lesunya kinerja sektor manufaktur yang bergantung pada ekspor, di tengah kecilnya harapan tercapainya kesepakatan dagang Jepang-AS dalam waktu dekat.
Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur Jepang versi au Jibun Bank naik menjadi 50,4 pada Juni, dari posisi 49,4 pada Mei.
Ini adalah kali pertama indeks kembali ke zona ekspansi (di atas 50,0) setelah 11 bulan berturut-turut berada di bawah ambang batas tersebut.
Kenaikan ini didorong oleh rebound pada sub-indeks produksi pabrik dan stok pembelian, yang sebelumnya terkontraksi selama beberapa bulan.
Namun, permintaan baru untuk barang-barang manufaktur termasuk dari pelanggan luar negeri masih mengalami penurunan, menurut hasil survei tersebut.
"Perusahaan-perusahaan menunjukkan bahwa tarif AS dan ketidakpastian yang terus berlanjut terhadap prospek perdagangan global masih menghambat permintaan pelanggan," ujar Annabel Fiddes, Associate Director Ekonomi di S&P Global Market Intelligence, penyusun survei tersebut.
Baca Juga: Gara-Gara Tarif AS, Ekspor Jepang Longsor
Tingkat kepercayaan pelaku manufaktur terhadap output dalam 12 bulan mendatang tercatat masih stabil dibandingkan bulan sebelumnya.
Sebaliknya, PMI jasa flash Jepang naik menjadi 51,5 pada Juni, dari 51,0 pada Mei. Kenaikan ini terutama didorong oleh pertumbuhan bisnis baru, meskipun pertumbuhan bisnis ekspor melambat.
Secara keseluruhan, PMI komposit Jepan yang menggabungkan sektor manufaktur dan jasa naik menjadi 51,4 pada Juni, dari 50,2 pada Mei. Ini merupakan level tertinggi sejak Februari 2025.
Tekanan biaya di sektor swasta mereda pada bulan ini, dengan harga input meningkat pada laju paling lambat dalam 15 bulan terakhir.
Baca Juga: Jepang Catat 520 Pendaratan & Lepas Landas Pesawat dari Kapal Induk China di Pasifik
Namun, inflasi harga output justru naik ke level tertinggi dalam empat bulan terakhir.
Di sisi ketenagakerjaan, terdapat perkembangan positif. Jumlah tenaga kerja di sektor manufaktur dan jasa bertambah pada laju tercepat dalam 11 bulan terakhir.