kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.220   -29,00   -0,18%
  • IDX 6.915   -12,32   -0,18%
  • KOMPAS100 1.007   -0,64   -0,06%
  • LQ45 771   -2,07   -0,27%
  • ISSI 227   0,47   0,21%
  • IDX30 397   -1,97   -0,49%
  • IDXHIDIV20 459   -2,95   -0,64%
  • IDX80 113   -0,11   -0,10%
  • IDXV30 114   -0,70   -0,61%
  • IDXQ30 128   -0,64   -0,49%

Aktivitas Manufaktur Jepang Tumbuh untuk Pertama Kalinya dalam 13 Bulan pada Juni


Selasa, 01 Juli 2025 / 11:30 WIB
Aktivitas Manufaktur Jepang Tumbuh untuk Pertama Kalinya dalam 13 Bulan pada Juni
ILUSTRASI. Japan's national flag is seen in front of containers and cranes at an industrial port in Tokyo, Japan, January 25, 2017. REUTERS/Kim Kyung-Hoon


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – TOKYO. Sektor manufaktur Jepang menunjukkan ekspansi pada Juni 2025 untuk pertama kalinya dalam 13 bulan terakhir, ditopang oleh peningkatan output pabrik.

Namun, permintaan secara keseluruhan masih lemah karena pesanan baru kembali mencatat penurunan, di tengah ketidakpastian atas kebijakan tarif Amerika Serikat.

Baca Juga: Indeks Nikkei 225 Merosot, Terbebani Pembicaraan Dagang AS-Jepang

Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur Jepang yang dirilis au Jibun Bank naik menjadi 50,1 pada Juni, dari posisi 49,4 pada Mei.

Meskipun sedikit di bawah estimasi awal (flash estimate) sebesar 50,4, angka ini tetap berhasil melewati ambang 50,0 yang menandai ekspansi—untuk pertama kalinya sejak Mei 2024.

Di antara sub-indeks, output pabrik mengalami pertumbuhan pada Juni, mengakhiri tren kontraksi selama sembilan bulan berturut-turut.

Beberapa responden menyebutkan bahwa peningkatan ini disebabkan oleh harapan membaiknya permintaan di masa depan, sementara lainnya menyoroti bahwa kenaikan produksi juga dipicu oleh kebutuhan untuk mengurangi backlog pekerjaan.

Sub-indeks ekspektasi produksi masa depan mencapai titik tertinggi dalam lima bulan terakhir, sementara tingkat perekrutan tenaga kerja meningkat untuk bulan ketujuh berturut-turut.

Baca Juga: Perundingan Dagang AS dan Jepang Bikin Trump Frustrasi, Ini Alasannya

"Data PMI terbaru menunjukkan bahwa kondisi permintaan tetap menantang bagi produsen Jepang, dengan perusahaan mencatat penurunan penjualan di dalam negeri maupun ekspor," kata Annabel Fiddes, Associate Director Ekonomi di S&P Global Market Intelligence, yang menyusun survei ini.

"Namun, optimisme perusahaan terhadap prospek masa depan mendorong peningkatan perekrutan dan produksi—untuk pertama kalinya dalam satu tahun terakhir."

Meski demikian, Fiddes menegaskan bahwa Jepang memerlukan perbaikan berkelanjutan dalam permintaan pelanggan untuk menopang pemulihan yang lebih kuat di sektor produksi.

Ketidakpastian terkait tarif AS menjadi faktor utama yang menekan pesanan baru, yang tercatat menurun selama 25 bulan berturut-turut dengan laju penurunan yang lebih tajam dibanding Mei. Pesanan ekspor baru juga terus merosot sejak Februari 2022.

Beberapa perusahaan mengeluhkan bahwa prospek tarif AS yang belum jelas menghambat penjualan, khususnya di sektor semikonduktor dan otomotif.

Baca Juga: Indeks Nikkei Jepang Ditutup pada Level Tertinggi 6 Bulan, Mengekor Reli Wall Street

Pemerintah Jepang saat ini tengah berupaya keras untuk mendapatkan pengecualian dari tarif 25% yang diberlakukan AS terhadap mobil, guna melindungi industri otomotif domestik yang menjadi tulang punggung sektor manufaktur berbasis ekspor Jepang dan perekonomian secara luas.

Di sisi inflasi, sub-indeks harga input dan output mencatat kenaikan dibanding Mei. Para responden menyebutkan bahwa kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya biaya bahan baku, tenaga kerja, dan energi.

Selanjutnya: Adu Otot Iran Versus Israel, Berakhir Damai atau Berlanjut?

Menarik Dibaca: Simak Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Besok, Rabu 2 Juli 2025




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×