Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat sedang meneliti pemimpin baru ISIS usai kematian mantan pemimpinnya Abu Bakar al-Baghdadi.
"Setiap kali ada transisi kepemimpinan dalam organisasi teroris, kami ingin memastikan bahwa kami memiliki informasi terbaru yang harus kami hadapi untuk menghadapi ancaman," kata Nathan Sales, koordinator anti-terorisme AS dikutip dari Reuters.
Baca Juga: Trump: Pembicaraan dagang dengan China berjalan baik
Negara Islam, dalam sebuah rekaman audio yang diposting online pada hari Kamis, membenarkan bahwa Baghdadi terbunuh dalam serangan pada akhir pekan lalu oleh pasukan khusus AS di Suriah. ISIS pun bersumpah membalas dendam terhadap Amerika Serikat.
Kelompok ini mengatakan seorang pengganti Baghdadi yang diidentifikasi sebagai Abu Ibrahim al-Hashemi al-Quraishi telah ditunjuk.
Sebelumnya pada hari Jumat, Presiden AS Donald Trump mencuitkan bahwa pihaknya telah mengetahui siapa sosok pemimpin baru ISIS tersebut.
Trump sendiri telah melunakkan rencananya untuk Suriah setelah mendapat reaksi keras dari Kongres, termasuk sesama anggota Partai Republik, yang mengatakan ia memungkinkan serangan Turki kepada Kurdi di Suriah.
Baca Juga: Perseteruan AS-China bukan semata-mata karena perdagangan, melainkan rivalitas
Sementara itu Sales mengatakan memerangi ISIS tetap menjadi prioritas keamanan nasional utama bagi Washington. "Kami akan membongkar kelompok itu terlepas dari siapa kader kepemimpinannya," katanya.