kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.395   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.907   -61,50   -0,88%
  • KOMPAS100 997   -14,27   -1,41%
  • LQ45 765   -9,88   -1,28%
  • ISSI 225   -2,18   -0,96%
  • IDX30 397   -4,54   -1,13%
  • IDXHIDIV20 466   -5,69   -1,21%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 115   -1,15   -0,99%
  • IDXQ30 128   -1,29   -0,99%

Ali Khamenei Tunjuk 3 Calon Penggantinya di Tengah Ancaman Pembunuhan Israel


Minggu, 22 Juni 2025 / 13:48 WIB
Ali Khamenei Tunjuk 3 Calon Penggantinya di Tengah Ancaman Pembunuhan Israel
ILUSTRASI. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dikabarkan tengah bersembunyi di sebuah bunker menyusul meningkatnya ancaman pembunuhan dari Israel. Office of the Iranian Supreme Leader/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS


Sumber: The Times of Israel | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dikabarkan tengah bersembunyi di sebuah bunker menyusul meningkatnya ancaman pembunuhan dari Israel di tengah konflik yang terus memanas.

Laporan dari The New York Times pada Sabtu (waktu setempat) menyebutkan bahwa Khamenei telah menunjuk tiga ulama sebagai kandidat potensial penggantinya, sekaligus menyiapkan suksesi dalam struktur militer untuk mengantisipasi serangan lebih lanjut dari Israel.

Khamenei Siapkan Suksesi di Tengah Perang

Menurut sumber dari tiga pejabat Iran yang dikutip oleh The Times, Khamenei—yang telah memimpin sejak 1989—menyadari risiko tinggi terhadap keselamatannya dan telah menyiapkan struktur suksesi untuk menjamin stabilitas Iran jika dirinya terbunuh.

Tiga nama telah disiapkan untuk menggantikan posisinya sebagai Pemimpin Tertinggi, meskipun belum diungkapkan ke publik. Yang menarik, putranya, Mojtaba Khamenei—yang sebelumnya disebut sebagai kandidat kuat—tidak termasuk dalam daftar tersebut.

Baca Juga: Misteri Serangan ke Fordow: Apakah Fasilitas Nuklir Terkebal Iran Benar-Benar Hancur?

Sementara itu, menurut pejabat Iran, pengambilan keputusan formal soal suksesi tetap berada di tangan Majelis Ahli (Assembly of Experts), sebuah badan ulama berpengaruh yang bertugas memilih pemimpin tertinggi. Namun, perang yang sedang berlangsung mendorong Khamenei untuk mempercepat proses ini secara tertutup guna mencegah kekosongan kekuasaan.

Komando Militer Iran Tetap Berfungsi

Kendati beberapa tokoh senior militer telah tewas dalam serangan awal Israel, struktur komando militer Iran disebut masih berjalan efektif. Tidak ada tanda-tanda perpecahan politik di kalangan elit pemerintahan.

Namun, Kementerian Intelijen Iran telah memerintahkan seluruh pejabat tinggi dan komandan militer untuk menghindari ruang publik dan berlindung di lokasi bawah tanah guna menghindari serangan lanjutan.

Sebagai langkah pengamanan, seluruh komunikasi elektronik termasuk penggunaan ponsel telah dilarang. Komunikasi Khamenei dengan para komandan kini dilakukan hanya melalui seorang utusan terpercaya.

Kabar Lokasi Persembunyian Khamenei

Meski The Times tidak mengungkap lokasi pasti persembunyian Khamenei, media oposisi Iran International melaporkan bahwa ia dan keluarganya dievakuasi ke sebuah tempat perlindungan di kawasan Lavizan, Teheran Timur Laut, pada 13 Juni lalu ketika Israel memulai serangan darat dan udara di Iran. Namun, belum ada konfirmasi independen atas klaim tersebut.

Dalam perkembangan lain, Presiden AS Donald Trump mengaku mengetahui lokasi persembunyian Khamenei, tetapi menyatakan dirinya “menahan diri” untuk tidak membunuhnya—setidaknya untuk saat ini. Trump juga dilaporkan sempat memveto rencana Israel untuk mengeliminasi Khamenei di hari pertama perang.

Trump menambahkan bahwa ia akan membuat keputusan dalam dua minggu ke depan mengenai apakah Amerika Serikat akan turut serta dalam serangan terhadap fasilitas nuklir Iran, termasuk fasilitas bawah tanah Fordo, yang dipercaya hanya bisa dihancurkan dengan bom pemecah bunker milik AS.

Baca Juga: Efek Serangan AS ke Iran: Harga Minyak Terancam Naik dan Rupiah Tertekan

Israel Targetkan Struktur Militer dan Nuklir Iran

Israel menyatakan bahwa serangan besar-besaran terhadap militer dan program nuklir Iran bertujuan untuk menghentikan ambisi Iran menghancurkan negara Yahudi tersebut. Dalam serangan awal, Israel dilaporkan berhasil membunuh para petinggi Garda Revolusi, komandan angkatan bersenjata, dan pemimpin darurat militer Iran.

Sabtu lalu, IDF (Pasukan Pertahanan Israel) juga mengklaim telah membunuh kepala Divisi Palestina di IRGC, yang disebut sebagai otak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Pejabat senior parlemen Iran, Mahdi Mohammadi, mengakui dalam rekaman audio bahwa “terjadi kebocoran besar dalam keamanan dan intelijen,” yang menyebabkan pembunuhan beruntun para komandan dalam waktu kurang dari satu jam.

Iran Balas Serang: Ratusan Rudal dan Drone Dilesatkan

Sebagai balasan, Iran telah meluncurkan lebih dari 470 rudal balistik dan sekitar 1.000 drone ke wilayah Israel. Serangan tersebut menyebabkan 24 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka. Beberapa rudal menghantam rumah sakit dan gedung apartemen di Israel, menyebabkan kerusakan parah.

Namun, menurut Mohammad Ali Abtahi—politikus reformis Iran—serangan Israel justru menyatukan berbagai faksi politik di dalam negeri. “Perang ini melunakkan perpecahan yang sebelumnya kami miliki, baik di internal pemerintah maupun dengan publik,” ujarnya dalam wawancara via telepon dari Teheran.

Selanjutnya: Misteri Serangan ke Fordow: Apakah Fasilitas Nuklir Terkebal Iran Benar-Benar Hancur?

Menarik Dibaca: iPhone 11 Pro Masih Dapat Update iOS? Yuk, Cek Jawabannya Berikut ini!




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×