Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Raksasa teknologi Amazon.com Inc. (AMZN) akan menghimpun US$15 miliar melalui penerbitan obligasi berdenominasi dolar AS, penjualan pertama dalam tiga tahun terakhir, menurut pengajuan perusahaan ke Securities and Exchange Commission (SEC) pada Senin.
Langkah ini dilakukan di tengah meningkatnya investasi besar-besaran perusahaan teknologi global di infrastruktur kecerdasan buatan (AI).
Permintaan teknologi AI yang melonjak telah mendorong perusahaan teknologi besar melakukan penerbitan utang bernilai puluhan miliar dolar untuk memperluas kapasitas pusat data, server, serta kemampuan komputasi berperforma tinggi.
Penjualan Obligasi dalam Enam Seri
Amazon mengajukan rencana penerbitan obligasi dalam enam seri pada Senin. Dana yang dihimpun akan digunakan untuk berbagai kebutuhan perusahaan, antara lain:
-
Akuisisi
-
Pengeluaran modal (capex)
-
Buyback saham
Baca Juga: Daftar Top 10 PHK Terbesar di AS Tahun 2025 (per November): Amazon hingga IBM
Menurut laporan Bloomberg, penerbitan obligasi Amazon menarik minat yang sangat besar, dengan permintaan mencapai sekitar US$80 miliar pada puncaknya.
Bagian obligasi dengan tenor terpanjang, yakni 40 tahun, mengalami penyempitan harga dari 1,15 poin menjadi 0,85 poin di atas imbal hasil Treasury, mencerminkan tingginya minat investor.
Laju Penerbitan Utang di Sektor Teknologi
Amazon bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang mencari pendanaan utang tahun ini.
-
Meta Platforms bulan lalu mengumumkan penerbitan obligasi hingga US$30 miliar, terbesar dalam sejarah perusahaan.
-
Oracle juga dilaporkan sedang mencari pendanaan sekitar US$15 miliar melalui penjualan obligasi.
Menurut estimasi Morgan Stanley, perusahaan-perusahaan besar seperti Meta, Amazon, dan Alphabet diperkirakan menghabiskan US$400 miliar untuk infrastruktur AI pada tahun 2025.
Baca Juga: Saham Global Menguat Didukung Laba Amazon, Dolar Naik Usai Komentar Pejabat The Fed
Belanja Modal AI Amazon Terus Melonjak
Amazon meningkatkan belanja modalnya secara signifikan untuk memperkuat posisi dalam persaingan AI. Capex perusahaan diperkirakan menembus US$125 miliar tahun ini, dan jumlahnya akan terus meningkat tahun depan.
Perusahaan juga baru saja mengumumkan kesepakatan bernilai US$38 miliar dengan OpenAI, langkah yang secara signifikan memperkuat divisi cloud Amazon Web Services (AWS) setelah sebelumnya tertinggal dari Microsoft dan Google dalam adopsi layanan AI generatif.













