Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Presiden Rusia dan China, Vladimir Putin dan Xi Jinping, rupanya memiliki ambisi besar untuk membentuk kelompok negara-negara Eurasia sebagai penyeimbang kekuatan aliansi Barat.
Kedua pemimpin negara besar itu menyampaikan rencananya pada hari terakhir pertemuan puncak Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di ibu kota Kazakhstan, Astana, hari Kamis (4/7).
SCO adalah kelompok yang dibentuk tahun 2001 oleh Rusia, China, dan negara-negara Asia Tengah. Saat ini India, Iran dan Pakistan juga ada di dalamnya.
Dalam pidatonya, Xi menjelaskan bahwa SCO harus bersatu menentang campur tangan eksternal dalam menghadapi segala masalah yang bisa memicu nuansa Perang Dingin.
Baca Juga: Zelensky: Ukraina Belum Siap Berkompromi dengan Rusia
"Anggota SCO harus mengkonsolidasikan persatuan dan bersama-sama menentang campur tangan eksternal dalam menghadapi tantangan nyata dari campur tangan dan perpecahan. Kita harus waspada terhadap mentalitas Perang Dingin negara-negara Barat," kata Xi, dikutip Xinhua.
Sejalan dengan itu, Putin mengajak seluruh anggota SCO untuk membentuk sistem baru yang berfokus pada keamanan di kawasan Eurasia.
"Perlu ada arsitektur kerja sama baru, keamanan tak terpisahkan dan pembangunan di Eurasia, yang dirancang untuk menggantikan model Eurosentris dan Euro-Atlantik yang sudah ketinggalan zaman. Itu hanya memberikan keuntungan sepihak kepada negara-negara tertentu," kata Putin, dikutip Reuters.
Baca Juga: Kekayaan Vladimir Putin Disebut Melebihi Elon Musk, Intip Detailnya
Bulan lalu, Putin mengusulkan dibentuknya pakta keamanan Eurasia untuk memfasilitasi rencana pembangunan tersebut.
Dirinya juga menyarankan agar pakta tersebut harus terbuka untuk semua negara di kawasan ini, termasuk negara yang menjadi anggota NATO.
"Dunia multi-polar telah menjadi kenyataan. Semakin banyak negara yang mendukung tatanan dunia yang adil dan siap mempertahankan hak-hak hukum dan nilai-nilai tradisional mereka dengan penuh semangat," kata Putin.
Putin turut memuji meningkatnya penggunaan mata uang nasional ketimbang dolar dalam perdagangan antara negara-negara SCO. Ke depannya, Putin berharap kelompok ini bisa menciptakan sistem pembayaran baru yang mandiri.