kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Amerika harus jadi pengendali Nokia dan Ericsson untuk lawan Huawei di pasar 5G


Jumat, 07 Februari 2020 / 16:30 WIB
Amerika harus jadi pengendali Nokia dan Ericsson untuk lawan Huawei di pasar 5G
ILUSTRASI. Ilustrasi 5G Huawei. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

Investasi pemerintah AS di perusahaan publik jarang terjadi kecuali dalam kasus talangan untuk menyelamatkan perusahaan dan pekerjaan yang sakit, dan investasi semacam itu di perusahaan asing bahkan lebih jarang.

Para pejabat AS telah mengkritik Huawei karena kedekatannya dengan pemerintah China dan mereka menambahkan perusahaan itu ke dalam daftar hitam ekonomi tahun lalu, dengan mengatakan pihaknya terlibat dalam kegiatan yang bertentangan dengan keamanan nasional AS.

Pemerintahan Trump telah mendesak negara-negara untuk tidak memberikan Huawei akses ke jaringan 5G dan diduga peralatan Huawei dapat digunakan oleh Beijing untuk memata-matai, yang berulang kali ditolak oleh perusahaan China.

Baca Juga: Malaysia akan perpanjang larangan perjalanan sementara warga negara China dari Wuhan

Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif tahun lalu yang melarang perusahaan-perusahaan AS menggunakan peralatan telekomunikasi yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan yang menimbulkan risiko keamanan nasional.

Pada acara yang sama, Direktur FBI Christopher Wray mengatakan Beijing berusaha untuk mencuri teknologi Amerika dengan segala cara yang diperlukan. FBI memiliki sekitar 1.000 investigasi terbuka pencurian teknologi Cina di 56 kantor regionalnya.

Kepala kontraintelijen FBI John Brown mengatakan telah menangkap 24 orang tahun lalu dalam kasus-kasus terkait China dan 19 lainnya sudah pada tahun 2020.

Wray mengatakan investigasi membentang hampir setiap sektor industri dan ancaman perlu ditangani melalui tindakan di seluruh pemerintah AS. "China secara agresif mengeksploitasi keterbukaan akademik AS untuk mencuri teknologi, menggunakan proksi kampus dan mendirikan "lembaga di kampus-kampus kami," tambah Wray.

Baca Juga: Akibat virus corona, DBS revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Singapura 2020 jadi 0,9%




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×